Pertempuran Tassafaronga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 84:
Pukul 23.27, ketika ''Minneapolis'' melepaskan tembakan salvo ke-9 dan Wright sedang bersiap menyampaikan perintah mengubah haluan untuk semua kapal-kapalnya, dua torpedo dari ''Suzukaze'' atau ''Takanami'' menerjang bagian depan kapal ''Minneapolis''. Satu hulu ledak torpedo meledakkan tangki-tangki penyimpan bahan bakar pesawat di depan kubah meriam satu, dan satu hulu ledak lainnya menghancurkan tiga dari empat kamar perapian. Haluan di depan kubah meriam satu terlipat ke bawah hingga membentuk sudut 70°. Kapal mati mesin dan kehilangan kendali kemudi. Tiga puluh tujuh awak kapal tewas.<ref>Roscoe, p. 208, Dull, p. 265, D'Albas, p. 229, Crenshaw, p. 56, Kilpatrick, p. 146, Morison, p. 303–304, Frank, p. 510–511, 514. Setelah kapalnya kena ditorpedo, Wright menyerahkan komando kepada Laksamana Muda [[Mahlon Tisdale|Mahlon S. Tisdale]] yang berada di atas ''Honolulu''.</ref>
 
[[Berkas:NewOrleansTulagiBowMissingDamaged USS New Orleans (CA-32) reaching Tulagi on 1 December 1942.jpg|jmpl|ka|''New Orleans'' di dekat Tulagi, pada pagi keesokan hari setelah pertempuran. Tampak dalam foto, bagian haluan di depan kubah meriam dua hancur total.]]
Kurang dari semenit kemudian, sebuah torpedo menghantam ''New Orleans'' di sebelah kubah meriam satu. Gudang senjata depan dan ruang penyimpanan bahan bakar pesawat meledak. Ledakan memotong keseluruhan haluan mulai dari sebelah depan kubah meriam dua. Haluan terputar ke kiri, merusak lambung kapal yang bagaikan direnggut lepas oleh daya gerak kapal, dan langsung tenggelam di dekat lambung kiri buritan. Semua awak di kubah meriam satu dan dua tewas. ''New Orleans'' terpaksa berbalik arah ke kanan dalam keadaan kehilangan kemudi serta komunikasi. Total 183&nbsp;awak kapal tewas.<ref>Brown, p. 137–138, Roscoe, p. 208, Dull, p. 265–266, D'Albas, p. 229, Crenshaw, p. 56–57, Kilpatrick, p. 146, Morison, p. 304–305, Frank, p. 511.</ref> Herbert Brown, pelaut di ruang pengumpulan data kapal, menggambarkan situasi setelah kapalnya terkena torpedo, {{Blockquote|Aku harus melihatnya. Aku berjalan di sini kubah meriam dua yang sekarang sudah bungkam, dan langkahku dihentikan oleh tali di samping kubah meriam. Puji Tuhan tali itu ada, bila tidak, satu langkah lagi, dan aku pasti sudah tercebur dengan kepala lebih dulu, ke dalam laut gelap, tiga puluh kaki di bawahku. Haluan kapal "hilang". Bagian haluan sepanjang 38 meter berikut kubah meriam utama nomor satu dan tiga meriam kaliber 8 inci hilang. Bagian kapal seberat 800 ton tenggelam ke laut. Ya Tuhan, semua rekan-rekan yang mengikuti kamp pendidikan dasar militer bersamaku, semua hilang.<ref>Brown, p. 134–135.</ref>}}