Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
<blockquote>Belum pernah dikatakan tentang orang-orang di bumi bahwa bulan diobservasi malam itu sedemikian rupa sehingga bisa dikatakan bahwa itu tidak terbelah. Bahkan jika ini telah dilaporkan dari berbagai tempat, sehingga seseorang harus mengesampingkan kemungkinan bahwa semua orang sepakat mengenai sebuah kebohongan, namun, kita tidak akan menganggap ini sebagai bukti sebaliknya, karena bulan tidak terlihat dengan cara yang sama. Oleh orang yang berbeda ... [[Gerhana]] terlihat di satu negara tapi tidak di negara lain; Dalam satu tempat itu total, di sisi lain hanya parsial.</blockquote>
==
Selain dengan adanya dua dalil naqli di atas, Profesor Muhammad Hamidullah (1909-2002) dalam kitabnya, ''Muhammad Rasulullah'' memberi satu catatan tersendiri mengenai ini. Dia menjelaskan bahwa di [[Museum Britania]], [[London]], ada sebuah manuskrip tua dari [[India]] dengan nomor induk 2807/152-173 yang bercerita bahwa salah seorang raja [[Malabar]] -barat daya di India-, yaitu Chakrawati Farmas pernah melihat bulan terbelah pada zaman Rasulullah {{saw}}.<ref name="zaghlul">{{aut|Al-Najjar, Zaghlul Raghib}} (2013). ''Buku Pintar Sains dalam Hadits: Mengerti Mukjizat Ilmiah Sabda Nabi {{saw}}''. hlm.137{{spaced ndash}}142. [[Jakarta]]:Zaman. ISBN 978-602-17-7434-2.</ref> Dia ceritakan pada orang-orang, hingga pada suatu hari, datang segerombolan pedagang [[Muslim]] yang hendak ke [[Cina]], tetapi singgah dulu di Malabar. Tatkala mendengar cerita itu, pedagang-pedagang itu meyakinkan bahwa itu adalah mukjizat Rasulullah yang mulia. Akhirnya dia mendatangi Rasulullah, dan kemudian masuk Islam. Dia pulang, tetapi sayang, di tengah jalan, ajal menjemput. Kemudian dia dikuburkan di tempat yang bernama ''Thafar''. Kabar itu kemudian sampai ke Malabar,
== Perspektif lain ==
|