Arnold Mononutu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 62:
Pada tahun 1920, Mononutu berangkat ke Eropa untuk memulai studinya di Belanda. Setelah beberapa tahun mengambil kursus persiapan untuk mendaftar di universitas, ia memutuskan untuk mendaftar di Akademi Hukum Internasional Den Haag (''Académie de droit internasional de La Haye di Den Haag'').<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 55.</ref> Pada awalnya, Mononutu tidak memiliki jiwa nasionalisme. Namun, setelah menghadiri rapat-rapat [[Perhimpunan Indonesia]] (''Indische Vereeniging'') di Belanda, rasa nasionalisme untuk Indonesia mulai bertumbuh dalam dirinya. Dia menjadi lebih terlibat dalam organisasi tersebut dan terpilih sebagai wakil ketua pada periode yang sama di mana [[Mohammad Hatta]] terpilih sebagai bendahara.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 48.</ref>
 
Ketika [[Soekiman Wirjosandjojo]] menjadi ketua Perhimpunan Indonesia, Mononutu diminta untuk mewakili organisasi ini di antara organisasi-organisasi mahasiswa di [[Paris]].<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 58.</ref> Selama berada di Paris, unsur-unsur dari Dinas Intelijen Politik Belanda (''[[Politieke Inlichtingen Dienst]]'') menjadi curiga terhadap kegiatan-kegiatan Mononutu. Pemerintah kolonial di Indonesia menyebarkan desas-desus palsu kepada ayahnya bahwa dia bersimpati kepada gerakan komunis. Ayahnya diancam akan dipindahkan dari posisinya jika ia terus mengirimkan uang kepada anaknya.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 64.</ref> Ketika ayahnya berhenti membiayainya, Mononutu menjadi tergantung pada teman-temannya. Dia kembali ke Belanda dari [[PerancisPrancis]] dan tinggal bersama [[Ali Sastroamidjojo]] dan keluarganya.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 71.</ref> Setelah diam-diam menerima uang dari ayahnya melalui pamannya yang datang ke Belanda, Mononutu dapat membayar semua hutangnya dan ia kembali ke Indonesia pada bulan September 1927.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 76.</ref>
 
== Kembali ke Indonesia ==