Sejarah Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 13:
Pada tahun 990, pasukan tentara dari [[Kerajaan Medang]] di Jawa menyerang Sriwijaya. Palembang porak poranda dan istananya dijarah. Namun, [[Cudamani Warmadewa]], meminta perlindungan dari Tiongkok. Pada tahun 1006, invasi itu akhirnya dipukul mundur. Sebagai pembalasan, raja Sriwijaya mengirim pasukannya untuk membantu Raja Wurawari dari Luaram dalam pemberontakannya terhadap Medang. Dalam pertempuran selanjutnya, Istana Medang dihancurkan dan keluarga kerajaan Medang dieksekusi.<ref>{{cite book |last=Munoz|title=Early Kingdoms |page=151}}</ref>
 
Pada tahun 1068, Raja [[Virarajendra Chola]] dari [[Dinasti Chola]] di India menaklukkan wilayah yang sekarang disebut Kedah dari Srivijaya.<ref>The Cambridge Economic History of India: c.1200-c.1750 herausgegeben by [[Tapan Raychaudhuri]], Irfan Habib, Dharma Kumar p.40</ref> Setelah kehilangan banyak tentara dalam perang dan dengan pundi-pundinya hampir kosong karena gangguan perdagangan selama dua puluh tahun, jangkauan Sriwijaya berkurang. Wilayahnya mulai memerdekakan diri dari kedaulatan Palembang dan mendirikan banyak kerajaan kecil di seluruh bekas imperium.<ref>{{cite book |last=Munoz|title=Early Kingdoms |page=166}}</ref> Sriwijaya akhirnya merosot karena [[Ekspedisi Pamalayu|ekspedisi militer]] oleh [[SinghasariKerajaan Singasari|kerajaan-kerajaan Jawa]] pada abad ketiga belas.<ref name=":0"/>
 
== Lihat juga ==