Bahasa Osing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Hasan T. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
* Adanya diftong [ai] untuk vokal [i] : semua leksikon berakhiran "i" pada bahasa Osing khususnya Banyuwangi selalu terlafal "ai". Seperti misalnya "geni" (api) terbaca "genai", "bengi" (malam) terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai".
* Adanya diftong [au] untuk vokal [u]: leksikon berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" (anjing) terbaca "asau", "awu" (abu) terbaca "awau".
* Lafal konsonan [k] untuk konsonan [qʔ]. Di Bahasa Jawa, terutama pada leksikon berakhiran huruf "k" selalu dilafalkan dengan glottal "qʔ". Sedangkan di Bahasa Osing, justru tetap terbaca "k" yang artinya konsonan hambat velar. antara lain "apik" (bagus/apik) terbaca "apiK", "manuk" (burung) terbaca "manuK", dan seterusnya.
* Konsonan glotal [qʔ] yang di Bahasa Jawa justru tidak ada seperti kata [piro'] (berapa), [kiwo'] (kiri) dan demikian seterusnya.
* Palatalisasi [y]. Dalam Bahasa Osing, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa]. Seperti "bapak" (bapak/ayah) dilafalkan "byapak", "uwak" dilafalkan (tante) "uwyak", "embah" (embah) dilafalkan "embyah", "Banyuwangi" dilafalkan "byanyuwangai", "dhawuk" (panjang) dibaca "dyawukdhyawuk".
 
== Varian Bahasa Osing ==
Bahasa Osing mempunyai banyak kesamaan dan memiliki kosakata Bahasa Jawa Kuno yang masih tertinggal. Namun di wilayah Banyuwangi sendiri terdapat variasi penggunaan dan kekunaan juga terlihat di situ. Varian yang dianggap Kunoan terdapat utamanya diwilayah Giri, Glagah dan "Licin, dimana bahasa Osing di sana masih dianggap murni. Sedangkan Bahasa Osing di Kabupaten Jember telah banyak terpengaruh bahasa Jawa dan Madura., Sertadengan pelafalan yang juga berbeda dengan Bahasa Osing di Banyuwangi.
 
== Gaya Penggunaan Bahasa ==
Baris 44:
** Ndiko = digunakan/lawan bicara untuk orang tua (bapak/ibu)
Aku
Sedangkan ''Cara Besiki'' adalah bentuk "Jawa Halus" yang dianggap sebagai bentuk wicara ideal. akan tetapi penggunaannya tidak seperti halnya masyarakat Jawa, ''Cara Besiki'' ini hanya dipergunakan untuk kondisi-kondisi khusus yang bersifat ''keagamaan'' dan '''ritual''', selain halnya untuk acara pertemuan menjelang perkawinan.
 
== Kosakata ==