Jurnalisme warga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jurnalisme warga di Indonesia |
Jurnalisme Warga di Indonesia |
||
Baris 7:
Jurnalis warga atau pewarta warga tak hanya membagi sembarang informasi. Tapi memastikan informasi itu sesuai fakta dan terverifikasi.
Perkembangannya di Indonesia, salah satunya dipicu ketika pada tahun 2004 terjadi tragedi Tsunami di Aceh yang diliput sendiri oleh korban tsunami. Terbukti berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis profesional.
Masih perlu ditelusuri apa saja media-media berbasis jurnalisme warga rintisan di Indonesia. Sejumlah radio memanfaatkan laporan warga dalam materi siarannya seperti Elshinta. Pada 2007, lahir dan sampai kini masih aktif adalah media online [https://balebengong.id/ Balebengong.id] di Bali. Diawali dari blog, kemudian berganti domain id, kontennya ditulis oleh warga. Didirikan oleh seorang jurnalis Anton Muhajir, kemudian mendedikasikan media berbasis jurnalisme warga ini dikelola komunitas. Saat ini dikelola oleh Yayasan Sloka Institute dan Bali Blogger Community (BBC). Sejumlah blogger BBC masih aktif ikut mengelola secara sukarela dan menjadi admin, editor, programmer, desainer, dan web hosting.
Pada tahun 2008 muncul situs berita yang berbasis jurnalisme masyarakat yang pertama di Indonesia, yaitu [[Swaberita]]. Berbeda dengan situs berita lainnya seperti [http://www.detik.com detikCom], [http://www.okezone.com okezone.com] dan [http://www.kompas.com Kompas.com] yang menggunakan jurnalis profesi.
Baris 23:
[[Kategori:Jurnalisme warga| ]]
[[Kategori:Jurnalisme warga di Indonesia]]
[[Kategori:Jurnalis Warga]]
|