Ledia Hanifa Amaliah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 32:
}}
'''Hj. Ledia Hanifa Amaliah, MPsi'''
Ledia dikenal karena kiprahnya dalam pemberdayaan perempuan. Melalui persinggungannya dengan pergerakan dakwah Islam, ia menunjukan perhatiannya dalam politik, bergabung dengan PKS ketika partai itu masih bernama Partai Keadilan pada 1998.
Baris 39:
== PKS ==
Setelah menamatkan kuliah di [[Universitas Indonesia|Jurusan Kimia, Universitas Indonesia]] pada 1993, ia mengerahkan aktivitasnya di bidang pemberdayaan perempuan.<ref>{{Cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2016/04/06/078760331/inilah-ledia-pengganti-fahri-hamzah-apa-hebatnya|title=Inilah Ledia Pengganti Fahri Hamzah, Apa Hebatnya?|last=Ghoida Rahmah|newspaper=[[Tempo.co]]|access-date=29 Mei 2017}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://mediaindonesia.com/news/read/38853/ledia-hanifa-gantikan-fahri-hamzah/7 April 2016|title=Ledia Hanifa Gantikan Fahri Hamzah|date=7 April 2016|newspaper=[[Media Indonesia]]|access-date=29 Mei 2017}}</ref> Ia bergabung dengan PKS pada 1998, duduk sebagai anggota Deputi Kewanitaan untuk Dewan Perwakilan Wilayah
Pada 2000, bersama kepindahannya ke Bandung, ia mengetuai Deputi Pemberdayaan Wanita untuk DPW PKS Jawa Barat. Pada 2002, ia menggagas program pemberdayaan perempuan bernama Pos Wanita Keadilan. Diluncurkan pertama kali di Bandung, program ini dijadikan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS sebagai percontohan.<ref name=":1" />
Baris 45:
Memasuki 2005, ia diamanahkan sebagai Ketua Bidang Kewanitaan untuk DPP PKS periode hingga 2010. Pada periode kepimpinannya, 4.500 cabang Pos Wanita Keadilan didirikan dan tersebar di [[Daftar provinsi di Indonesia|33 provinsi Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/554335/langkah-besar-ledia-hanifa|title=Langkah besar Ledia Hanifa|newspaper=[[ANTARA]]|access-date=28 Mei 2017}}</ref>
Pada 2011, Ledia duduk sebagai staf Bidang Kebijakan Publik untuk DPP PKS. Setelah kepemimpinan PKS beralih ke
== DPR ==
Melalui PKS, Ledia terpilih sebagai anggota DPR mewakili daerah pemilihan
Pada periode keduanya, Ledia duduk di Komisi VIII. Ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komisi VIII oleh partainya. Melalui kedudukannya, ia mencurahkan perhatiannya dalam masalah sosial dan pemberdayaan perempuan. Ia terlibat dalam pembahasan undang-undang mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dalam rapat panitia khusus yang diikutinya, BPJS Kesehatan menerima usulan DPR agar biaya persalinan ditanggung oleh
Menyikapi diskriminasi yang dialami oleh penyandang disabiltas, Ledia mengangkat pentingnya menyiapkan sarana dan prasarana jangka panjang bagi penyandang disabilitas dalam rangka memberdayakan dan mengoptimalkan potensi mereka.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/504448/legislator-paradigma-terhadap-disabilitas-perlu-diubah|title=Legislator: paradigma terhadap disabilitas perlu diubah|newspaper=[[ANTARA]] |access-date=28 Mei 2017}}</ref> Ia melihat masyarakat dan pemerintah masih cenderung abai pada hak-hak penyandang disabilitas. "Salah satunya terkait hak hidup. Banyak yang masih memberi stigma kutukan ataupun malapetaka bagi mereka yang berkekurangan secara fisik maupun mental."<ref name=":2">{{Cite news|url=http://www.rappler.com/indonesia/126291-dpr-sahkan-uu-penyandang-disabilitas|title=RUU disahkan, hak penyandang disabilitas dijamin undang-undang|newspaper=Rappler|access-date=28 Mei 2017}}</ref> Melalui panitia kerja yang diketuai Ledia, Komisi VIII memulai pembahasan pembentukan aturan perundangan mengenai penyandang disabilitas. Pada 17 Maret 2016, RUU penyandang disabilitas disahkan sebagai UU oleh DPR.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/550908/uu-disabilitas-makin-lindungi-penyandang-disabilitas|title=UU Disabilitas makin lindungi penyandang disabilitas|newspaper=[[ANTARA]]|access-date=28 Mei 2017}}</ref><ref name=":2" /> Dalam pembahasan RUU tentang penyandang disabilitas,
[[Berkas:Ledia Hanifah Wakil Ketua Komisi VIII.jpg|jmpl|258x258px|Ledia Hanifah, 2016]]
Pada April 2016, Ledia ditunjuk oleh partainya untuk menjabat sebagai
== Pandangan ==
Ketika masih duduk di bangku SMP, Ledia remaja telah menunjukkan minatnya terhadap kegiatan sosial, membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat. Ia menemukan dorongan untuk terjun ke masyarakat, salah satunya dari kakeknya, [[Hasan Natapermana]]. Hasan adalah seorang tokoh koperasi di Jawa Barat yang buku otobiografinya
Berkecimpung dalam pemberdayaan perempuan, terutama di bidang politik, Ledia mendorong agar perempuan Indonesia lebih berperan dalam berbagai bidang. Dalam bukunya berjudul
== Referensi ==
|