Kota Semarang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k rapikan |
melengkapi tautan |
||
Baris 61:
[[Berkas:Pandangan tugu muda.jpg|jmpl|Kawasan [[Tugu Muda]]]]
[[Berkas:Simpang-lima.jpg|jmpl|[[Simpang Lima]] Semarang dari udara]]
'''Kota Semarang''' ({{lang-jv|ꦏꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ}}) adalah [[ibukota]] [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Medan]], dan [[Bandung]].<ref>[http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/05/22/10-kota-terbesar-di-indonesia-valid-562371.html Kompasiana: 10 kota terbesar di Indonesia]</ref><ref>http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2015-10-11</ref> Sebagai salah satu kota paling berkembang di [[Jawa|Pulau Jawa]], Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur ([[Kendal]], [[Demak]], [[Ungaran (kota)|Ungaran]] [[Kabupaten Semarang]], Kota [[Salatiga]], dan Purwodadi Kabupaten [[Grobogan]]) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek ([[Jakarta]]), Gerbangkertosusilo ([[Surabaya]]), dan [[Bandung]] Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet.
Kota Semarang dipimpin oleh [[wali kota]] Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur [[Jakarta]], atau 312 km sebelah barat [[Surabaya]], atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).<ref>[http://www.sumutcyber.com/?open=view&newsid=10751&cat=&pid=5 Mandala Air tak naikan tarif]</ref> Semarang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Demak]] di timur, [[Kabupaten Semarang]] di selatan, dan [[Kabupaten Kendal]] di barat.Luas Kota 373.67 km2.
Baris 122:
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]], dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]] (''Sunan Pandanaran I''), untuk menyebarkan agama [[Islam]] dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon [[asam jawa|asam]] yang jarang (bahasa Jawa: ''asem arang''), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoorgebouw van de Koninklijke Paketvaart Maatschappij te Semarang TMnr 60047997.jpg|jmpl|Kantor KPM ([[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]) di Semarang (1918-1930)]]
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar [[Kyai Ageng Pandan Arang I]]. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai [[Sunan Bayat]] atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan [[Hadiwijaya]] dari [[Kesultanan Pajang]]. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan [[Kabupaten]]. Pada tanggal [[2 Mei]] [[1547]] bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan [[Hadiwijaya]] setelah berkonsultasi dengan [[Sunan Kalijaga]]. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan [[Kesultanan Mataram]], wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
[[Berkas:Sampokong gedungbaru 2005.JPG|jmpl|[[Klenteng Sam Po Kong]]]]
Pada tanggal [[15 Januari]] [[1678]] Amangkurat II dari [[Kesultanan Mataram]] di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian pembayaran hutangnya<ref name=Graaf>Graaf, H.J. de. 1989. ''Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura abad XVII''. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.</ref>. Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun [[1705]] akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan kemudian Pemerintah [[Hindia Belanda]].
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah [[Gemeente]]. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan [[Jepang]].
Pada masa [[Jepang]] terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai [[Militer]] (''Shico'') dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari [[Jepang]] dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai [[Pertempuran Lima Hari]].
Tahun 1946 [[Inggris]] atas nama [[Sekutu]] menyerahkan kota Semarang kepada pihak [[Belanda]]. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, [[wali kota Semarang]] sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan [[Belanda]] tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, [[Kota Salatiga|Salatiga]], dan akhirnya di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
== Ekonomi ==
[[Ekonomi]] Kota Semarang cukup besar karena statusnya sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah. [[Ekonomi|Perekonomian]] Kota Semarang menurut data BPS 2012 didominasi sektor Industri dan sektor Perdagangan<ref name="bps">{{cite web |url=http://semarangkota.bps.go.id/ebook/pdrblapus2012/index.html |title=Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012 |publisher=Badan Pusat Statistik Kota Semarang |year=2013}}</ref>{{rp|43}}; [[PDRB]] (Produk Domestik Regional Bruto) 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 54,38 Triliun.<ref name="bps"/>{{rp|38-39}} Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan banyaknya gedung tinggi berupa [[hotel]], [[kantor]] dan [[apartemen]] di Kota Semarang; [[Daftar gedung tertinggi di Semarang]] menunjukkan Kota Semarang memiliki 30 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 75 gedung dengan ketinggian berkisar antara 7-11 lantai.
=== Kawasan Bisnis Terpadu - ''Central Business Districts (CBD)'' ===
Sebagai ibukota provinsi [[Jawa Tengah]] dan kota metropolitan terbesar kelima di wilayah [[Indonesia|Republik Indonesia]], Semarang telah bertransformasi dan berubah berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurung waktu kurang dari 10 tahun Metropolitan Semarang terus membangun mempunyai andil dalam finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan dan industri serta jasanya yang berkembang. Sebagai konsekuensinya daya beli masyarakat meningkat, arus modal masuk, indeks kepercayaan konsumen dan doing business yang relatif kondusif berkembang beberapa Kawasan Bisnis Terpadu atau ''CBD ([[Distrik bisnis pusat|Central Business District]])''. Beberapa CBD yang masuk dalam kawasan prime segitiga emas antara lain.
=== Simpang Lima City Center (SLCC) ===
Baris 144:
{{wide image|Semarang SimpangLima.jpg|600px|Pemandangan Simpang Lima Semarang}}
{{wide image|Semarang SimpangLima2.jpg|600px|Pemandangan Simpang Lima Semarang}}
Simpang Lima
=== Pemuda Central Business District (PCBD) ===
Baris 319:
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di [[Venesia]] ([[Italia]]), sehingga [[Belanda]] menyebut Semarang sebagai ''Venetië van Java''.
* '''Kota Lumpia'''
[[Lumpia Semarang|Lumpia]] adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.
* '''Kota Atlas'''
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
Baris 340 ⟶ 341:
* [[Goa Kreo]], di Kelurahan [[Kandri, Gunungpati, Semarang|Kandri]]
* [[Taman Lele Semarang]], di Kelurahan [[Tambakaji, Ngaliyan, Semarang|Tambakaji]]
*
*
* Curung Karang Joho di [[Ngaliyan, Semarang|Ngaliyan]]
=== Wisata sejarah ===
Baris 370 ⟶ 371:
* [[Gereja JKI Injil Kerajaan Semarang]] di Kelurahan [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Tawangsari]]
* [[Vihara Mahavira Graha]] di Kelurahan [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Tawangsari]]
* [[Pagoda Buddhagaya]], di Pudak Payung, [[Banyumanik, Semarang|Banyumanik]], Semarang Selatan
* Firdaus Fatimah Zahra, di
=== Wisata keluarga ===
Baris 377 ⟶ 378:
* [[Kebun binatang Mangkang, Semarang|Kebun Binatang Mangkang]], di Kelurahan [[Mangkang Kulon, Tugu, Semarang|Mangkang Kulon]]
* [[Puri Maerokoco|Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco)]], di Kelurahan [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Tawangsari]]
* The Fountain Water Park, di [[Ungaran (kota)|Ungaran]], Semarang
* Water Blaster, di Jangli, Semarang
* Waterpark Semawis, di [[Kedungmundu, Tembalang, Semarang|Kedungmundu]], [[Tembalang, Semarang|Tembalang]], Semarang
=== Wisata malam ===
Baris 409 ⟶ 410:
* [[Pasaraya Sri Ratu]] ''([[Matahari Department Store|Matahari]])'', Peterongan, Semarang Timur, Semarang
* [[Semarang Town Square]] Jl. Petempen 294 Semarang.
* [[TransMart]] Setia Budi , Jl. Setia Budi, [[Banyumanik, Semarang|Banyumanik]]
* [[TransMart]] Telogorejo, RS. Telogorejo, Semarang
* [[Carrefour Srondol]] . Jl. Setiabudi No 119 ([[Banyumanik, Semarang|Banyumanik]]), Semarang.
* [[Lotte Mart]] Grosir Gayamsari, Semarang
* [[Indogrosir]] Jl. kaligawe, Terboyo, Semarang
Baris 445 ⟶ 446:
* [[Tahu Petis]]
* [[Tahu Gimbal]]
*
* Babat Gongso
Baris 932 ⟶ 933:
=== Transportasi ===
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur [[pantura]] yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara [[Jawa|Pulau Jawa]]. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan [[Kota Surakarta|Solo]]. Angkutan bus antarkota dipusatkan di [[Terminal Terboyo]], [[Genuk, Semarang|Kecamatan Genuk]]. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi [[TransSemarang]], yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway ([[Trans Jakarta]]) di [[Jakarta]].
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah [[kereta api]] Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api [[Hindia Belanda]] dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua [[stasiun kereta api]]: [[Stasiun Semarang Tawang]] untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta [[Stasiun Semarang Poncol]] untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
|