Pekerja lepas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkypujian (bicara | kontrib) k Menambahkan beberapa teks untuk melengkapi kalimat yang agak rancu atau kurang jelas |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 72:
- Pasang fee yang menarik tetapi jangan murahan: ketua Indonesian Freelancers Association Daniel G. Praditya menyarankan agar freelancer punya kemampuan menetapkan fee yang bersaing tetapi di saat bersamaan juga tidak terlihat murahan ketika melakukan bidding<ref>Tips Untuk Para Freelancer Dari Acara Freelancers Ask Me Anything di Bandung http://www.trenologi.com/2015062570105/tips-untuk-para-freelancer-dari-acara-freelancers-ask-me-anything-di-bandung/</ref>. Cara untuk mendapatkan fee yang menarik di mata klien tetapi juga tidak murahan adalah dengan mengedukasi calon klien secara lengkap mengenai apa saja yang akan didapatkan dan keunggulan-keunggulan layanan kita jika seandainya dia mau bekerja sama.
- Buat situs pribadi: Marischka Prudence mengatakan bahwa blog pribadinya sangat membantu dia untuk eksis dan membangun branding sebagai freelance travel blogger di dunia maya.
- Buat akun media sosial yang profesional: sudah menjadi rahasia umum bahwa headhunter dari perusahaan-perusahaan sering menelusuri akun-akun media sosial calon pekerja atau freelancer yang mau direkrut untuk melihat apakah mereka cukup profesional untuk bisa dipercaya. Oleh karena itu, seorang freelancer yang ingin mendapatkan kesempatan besar direkrut sebaiknya mulai membuat akun media sosial yang terlihat profesional. Salah satu media sosial yang wajib dimiliki seorang freelancer adalah Linkedin karena situs ini merupakan jaringan sosial yang menghubungkan para profesional dari seluruh dunia. Linkedin, di sisi lain, juga menyediakan banyak fasilitas untuk freelancer mencari proyek dan bidding ke klien layaknya situs marketplace khusus freelancing.
Baris 85:
- Hemat biaya<ref>Small entreprenuers making big online - The Jakarta Globe<nowiki/>http://thejakartaglobe.beritasatu.com/business/small-entrepreneurs-making-big-online/</ref>: para freelancer umumnya adalah tenaga kerja yang sudah terlatih di bidang tertentu sehingga mereka tidak perlu mendapatkan training lagi layaknya pegawai baru. Selain itu, freelancer juga bekerja berdasarkan sistem proyek dan kontrak lepas sehingga tidak ada beban gaji rutin bagi pihak klien dan perusahaan penyewa jasa freelancer.
- Mendapatkan akses ke tenaga terampil terbaik<ref>Pengetahuan teknologi informasi minim, UKM sulit perluas pasar - Bisnis Indonesia<nowiki/>http://industri.bisnis.com/read/20140611/87/235071/pengetahuan-teknologi-informasi-minim-ukm-sulit-perluas-pasar</ref>: kompetisi ketat di dunia freelancing membuat para freelancer untuk selalu terus meningkatkan kemampuannya. Hal ini membuat banyak freelancer mempunyai keahlian lebih di satu bidang sehingga ketika sebuah UKM mempekerjakan seorang freelancer untuk satu bidang tertentu, sering kali akan mendapatkan pula manfaat dari keahlian lain si freelancer.
- Mendapatkan banyak ide-ide segar<ref>Keuntungan Mempekerjakan Seorang Freelancer http://www.kompasiana.com/yohanesstephanus/5-keuntungan-memperkerjakan-seorang-freelancer_550a0268a33311653d2e3bf2</ref>: freelancer yang telah banyak bekerja pada banyak klien di banyak perusahaan juga cenderung mempunyai lebih banyak ide segar yang bisa berguna bagi perkembangan UKM dan juga bisa lebih objektif dalam memberikan masukan karena tidak ada ikatan dinas. Ide-ide segar dan inovatif dari freelancer sering menjadi acuan bagi perusahaan untuk mengembangkan produk-produk dan layanan-layanan baru. Di situs Freelancer.com terdapat banyak contoh ide-ide segar yang telah mampu diwujudkan dalam bentuk nyata oleh para freelancer di antaranya pengerjaan logo, pembuatan website sampai design brosur<ref>Galeri Freelancer https://www.freelancer.co.id/showcase</ref>.
|