Lembah Harau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ronaald7 (bicara | kontrib)
tambahan info geologi
Ronaald7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{wikify}}
{{tanpa referensi}}
{{rintisan|Geografi dan geologi=Lembah Harau mempunyai tujuh air terjun (sarasah) yang mempesona. Ketinggian masing-masing air terjun berbeda-beda antara 50-90 meter. Air terjun tersebut mengalir dari atas jurang yang membentang di sepanjang Lembah Harau. Lembah Harau ini terbentuk akibat adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada disitu berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih (besar butir lebih kecil dari pasir 1/16 mm) yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
Beberapa ahli geologi berpendapat lembah Harau dulu adalah sebuah lautan, secara teoritis bisa benar, karena disana banyak sekali kita jumpai endapan-endapan laut yang belum terganggu itu saat ini berada didarat, hal itu secara teoritis bisa disimpulkan daerah itu dahulunya laut. Hal tersebut diperkuat oleh temuan dari survey team geologi Jerman (Barat) yang meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada tahun 1980. Dari hasil survey team tersebut dapat diketahui bahwa batuan yang ada di perbukitan Lembah Harau adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.
 
 
Batu Konglomerat
Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
 
 
Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama.
 
 
Batu Breksi
 
 
Batu Breksi di Lembah Harau
Bukit yang ada dilembah Harau terjadi akibat pengangkatan daratan, dan juga penurunan bukit bukan hanya turunnya salah satu bukit, tetapi juga "pengangkatan" sebuah dataran juga. Kedua proses ini berjalan simultan. Hal tersebut tebukti dari Endapan batuan penyusun tembing-tebing harau itu adalah endapan dataran rendah (endapan sungai) yang sekarang sudah menjadi sebuah bukit,tentu itu mebuktikan kepda seorang ahli geologi bahwa bukit ini adalah akibat pengangkatan daratan. Dimana pengangkatan dan penurunan daratan terjadi akibat gaya endogen bisa saja terjadi karena kita tahu Tektonisme (diastropisme) terdiri atas tenaga epirogenesa dan tenaga orogenesa. Tenaga epirogenesa merupakan proses pengangkatan (negative) atau penurunan (positive) letak bumi dalam wilayah luas dengan kecepatan relatif lambat. Kemudian ,tentang pengangkatan dapat dibuktikan juga dengan banyaknya batuan batuan yang mengandung fosil makhluk laut di bukit Lembah Harau.Selanjutnya, akibat gaya endogen juga Lembah Harau terbentuk juga akibat adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun.
Gaya eksogen yang bekerja adalah erosi, Salah satu yang menarik di Lembah Harau adalah terbing yang terjal yang menjulang tinggi.Kemungkinan proses terjadinya tebing terjal yang seperti batu ditebas pedang itu adalah akibat erosi ribuan tahun telah menggerus batuan lunak, dan yang tersisa adalah batuan keras yang berdiri terjal tersebut. Jadi, dahulu ada sebuah daratan batuan yang cukup besar terangkat dan tingkat kekerasannya tidak merata, kemudian lama kelamaan batuan yang tidak begitu keras atau lembut terkikis dengan berjalannya waktu dan akhirnya tinggallah batuan yang memiliki kekerasan cukup tinggi dan tak mudah terkikis beberapa bagian dari batuan yang tidak terkikis itu ada yang mengalami pertambahan kenaikan dan ada penurunan.}}
[[Berkas:Lembah Harau Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.jpg|jmpl|300px|Lembah Harau di tahun 2013]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De kloof van Arau nabij Pajakoemboeh Sumatra. TMnr 60003338.jpg|jmpl|300px|Lembah Harau di sekitar tahun 1870]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterval bij de kloof van Arau in de buurt van Pajakoemboeh Sumatra. TMnr 60003336.jpg|jmpl|300px|[[Air terjun]] di Lembah Harau di sekitar tahun 1870]]
'''Lembah Harau''' adalah sebuah [[ngarai]] dekat kota [[Payakumbuh]] di [[kabupaten Limapuluh Koto]], provinsi [[Sumatera Barat]]. Lembah Harau diapit dua [[bukit]] cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi [[Cagar alam|Cagar Alam]] Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan [[laut]] adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan [[udara]] yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing [[granit]] yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi [[lembah]]. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m.