Pendudukan Sumatera Barat oleh Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pembatalan |
|||
Baris 39:
== Kepemimpinan Yano Kenzo ==
[[Berkas:Yano_Kenzo.jpeg|"Gubernur Sumatera Barat" {{
Pemerintahan sipil Sumatera Barat baru efektif berjalan setelah kedatangan {{
Sebagai pemimpin sipil, Yano Kenzo melakukan pendekatan terhadap penduduk Minangkabau melalui kebudayaan. Ia memiliki minat pada alam, masyarakat, dan adat-istiadat Minangkabau yang menganut tradisi matrilineal.{{sfn|Kahin|2005|pp=142}} Menurut Gusti Asnan, pandangan politiknya yang dipengaruhi oleh minatnya yang besar terhadap Minangkabau menjadi dasar lahirnya ide untuk memprakarsai pendirian beberapa organisasi kemasyarakatan, sosial, dan budaya di Sumatera Barat.{{sfn|Asnan|2006|pp=122}} Karena bertahan dengan pendiriannya menentang kebijakan ekonomi otoritas Jepang, Yano mengundurkan diri sebagai gubernur pada Maret 1944 dan digantikan oleh Hattori Naoaki pada bulan berikutnya.{{sfn|Kahin|2005|pp=151}} Yano menilai, tentara pendudukan Jepang sangat menyadari sumber daya Indonesia yang berlimpah dan bertekad untuk terus mempertahankan kekuasaannya di Indonesia, sekalipun untuk itu Jepang terpaksa melepaskan [[Filipina]] dan [[Myanmar|Burma]].{{sfn|Kahin|2005|pp=143}}
|