MetroTV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Membatalkan 1 suntingan oleh RizkyPoraBaritoPutera88 (bicara) ke revisi terakhir oleh Yayan550. (TW) Tag: Pembatalan |
||
Baris 1:
{{lindungidarianon|small=yes}}
{{Infobox TV channel
| name = MetroTV<br /><small>PT Media Televisi Indonesia</small>
Baris 4 ⟶ 5:
| logosize = 200px
| launch = [[25 November]] [[2000]]
| owner = [[Media Group]] (2000-sekarang)<br />[[Global Mediacom|Bimantara Citra]] (2000-2003)
| headquarters = Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D [[Kedoya Selatan]], [[Kebon Jeruk]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key people = [[Adrianto Machribie]]<br />[[Surya Paloh]]<br />[[Don Bosco Selamun]]<br />[[Nunung Setiyani]]
| slogan = ''Leading the Change''<br/>(2007–2008)<br />''Be Smart Be Informed''<br />(2008–2010)<br />''Knowledge to Elevate''<br />(2010–sekarang)<br />
| sister names = [[
| availability = Nasional
| terr serv 1 = [[Balikpapan]]
Baris 107 ⟶ 108:
| web = {{URL|http://www.medcom.id}}
}}
[[Berkas:MetroTV 2000.svg|
[[Berkas:Media Group Office.jpg|240px|jmpl|Gedung [[Media Group]] di [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]], [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].]]
'''MetroTV''' adalah sebuah stasiun [[televisi]] [[swasta]] berita yang berkedudukan di [[Indonesia]]. MetroTV didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia, resmi mengudara sejak [[25 November]] [[2000]] di Jakarta. MetroTV dimiliki [[Media Group]] pimpinan [[Surya Paloh]] yang juga memiliki harian ''[[Media Indonesia]]'' dan ''[[Lampung Post]]''.<ref>[http://www.metrotvnews.com Situs resmi MetroTV]</ref>
Baris 122 ⟶ 123:
MetroTV juga menayangkan program ''e-Lifestyle'', yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi.
== Kontroversi
=== Peristiwa penyanderaan kru MetroTV ===
Pada [[18 Februari]] [[2005]], [[Meutya Hafid]] dan rekannya, juru kamera, Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Kontak terakhir MetroTV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh. Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu ''168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak''. Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi MetroTV [[2004]]-[[2005]]) dan [[Marty Natalegawa]] (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).<ref>[http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/37-juni-2009-edisi-pelayanan-publik/557-meutya-had--dibebaskan-oleh-penyandera-karena-berwarga-negara-indonesia.html Tabloid Diplomasi: Meutya dibebaskan oleh penyandera karena berwarga negara Indonesia]</ref>
|