Simpang Hilir, Kayong Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan 120.188.93.133 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 203.78.118.211 Tag: Pengembalian |
||
Baris 8:
|nama camat=- Azhari, S.Pd.I., M.Si
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=
}}
'''Simpang Hilir''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kayong Utara]],
'''Simpang Hilir''' adalah merupakan salah satu kecamatan yang terletak di [[Kabupaten Kayong Utara]], ibukota kecamatan terletak di [[Kota]] [[Telok Melano, Simpang Hilir|Telok Melano]]. Telok melano ini merupakan salah satu kota kecil yang cukup ramai, sekarang menjadi pusat perdagangan dari berbagai kecamatan mulai dari Kecamatan Laor, Simpang Hulu, Simpang Dua dan Sukadana. Letak kota dianatar sungai Melano yang tidak jauh dari muara laut Karimata. Simpang Hilir sekarang sudah pecah menjadi tiga kecamatan, yaitu [[Kecamatan Telok Batang]] dengan ibukota Telok Batang, [[Kecamatan Simpang Hilir]] dengan ibukota Telok Melano dan [[Kecamatan Seponti jaya]] daerah baru dari warga transmigrasi dengan ibukota Seponti Jaya. Menurut Kepala Kantor Informasi Kebudayaan dan Pariwisata [[Ketapang]] Yudo Sudarto, ibukota Simpang Hilir pernah berdiri kerajaan tua, dengan nama [[kerajaan Simpang]]. Kota ini terkenal karena merupakan tempatnya para ulama diantaranya adalah ulama besar syeh cobra. Konon nama Telok Melano berasal dari kata Maulana karena banyak para syeh terkenal di kawasan ini. situs sejarah masih banyak didaerah ini antara lain bekas keraton, makam makam ulama . Dikawasan ini gelar para raja adalah Gusti. Kedepan kota kecil ini akan menjadi pusat perdagangan karena merupakan jalur tranportasi antar kota di pedalaman dan di kota kawasan pantai sendiri. Sayang kawasan ini sulit mencari air bersih, karena sebagian besar desa desa dan tempat pemukiman dekat sekali dengan pantai sehingga mudah terintrubsi air asin.
|