Fansub: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 23:
Fansub pada awalnya atau fansub-fansub "[[tradisional]]" diproduksi dengan menggunakan peralatan editing [[video analog]]. Mula-mula, mendapatkan sebuah kopi dari material aslinya. Sumber [[raw]] yang paling umum pada masa itu adalah [[laserdisc]]. Namun, tape [[VHS]] komersial atau rekaman rumahan pun bisa digunakan, yang tentu saja akan berpengaruh pada kualitas hasil akhirnya. Kemudian script translasi dibuat sama berdasarkan dialog yang ada pada video raw. Lalu di-timing. Timing adalah proses untuk menempatkan "waktu awal" (Synch-Point) dan "waktu akhir" dari setiap baris dari [[subtitle]]; hal ini yang menentukan berapa panjang subtitle akan tampak di layar. Timing biasanya dilakukan oleh sebuah software komputer yang didesain secara spesifik untuk maksud tujuan tersebut. Orang yang melakukan timing akan menempatkan, mengubah, menghilangkan text [[subtitle]] menggunakan komputer. Dua program yang paling populer untuk hal ini adalah [[JACOsub]] (di Commodore Amiga) dan [[Substation Alpha]] (di MS Windows). Ketika [[skrip]] sudah ter-timing, angkah berikutnya adalah memroduksi satu buah master. Master berupa kualitas tinggi dari fansub yang sudah jadi - yang dari sini kopi-kopi untuk didistribusikan dibuat. Fansuber akan memutar ulang video raw di dalam perangkat komputer dengan sebuah genlock untuk menciptakan subtitle yang melekat pada gambar raw. Pilihan perangkat untuk membuat hal ini adalah Amiga PC - sama seperti yang digunakan subber profesional - tentu dengan harga yang luar biasa mahal. Hasil akhir dari proses ini yang disebut "master" kemudian direkam pada sebuah tape S-VHS dengan maksud untuk mengoptimalkan kualitasnya, meskipun beberapa fansuber terpaksa menggunakan VHS yang lebih murah dan tentu dengan kualitas lebih rendah. Setelah selesai, master ini dikirimkan kepada distributor.
 
Fansub distributor (yang mendistribusikan video ke fans-fans) biasanya adalah kelompok yang berbeda dengan fansubber yang melakukan translasi dan memroduksi master. Karena sebagian besar anggota dari kelompok fansub tidak mengharapkan keuntungan dari kegiatan mereka, maka fansub biasanya tidak "dijual". Pada umumnya, seorang fan yang menginginkan sebuah kopi dari anime yang diinginkan akan mengirimkan tape VHS blank ke distributor beserta pembayaran alakadarnya sebagai pengganti ongkos kirim. Distributor akan merekam master ke kaset yang dikirimkan "pelanggan", kemudian mengirimkannya kembali. Atau dengan cara lain, distributor dapat menjual VHS VHS kopian, namuntetapi dengan harga yang rendah ... yang hanya ditujukan untuk menutupi biaya kaset blank dan ongkos kirim.
 
Metode fansubbing seperti ini sangat menghabiskan biaya bagi para fansubber dan distributornya. Karena raw biasanya didapatkan dengan harga yang relatif mahal; hampir semua Anime dalam format Laserdisc (atau berupa tape) berharga lebih dari US$50, dan bahkan banyak yang lebih dari $100. Padahal setiap laserdisk yang seharga $50 biasanya berisi tidak lebih dari 30 menit. Jadi memperoleh raw berkualitas untuk satu seri penuh Anime dengan panjang seri pada umumnya bisa memakan biaya $1000. Juga, banyak kelompok fansub yang membayar translator profesional untuk membuat skripnya. Belum lagi, perangkat produksi video yang dibutuhkan seperti : Lasedisc player, PC, genlock, dan recording deck untuk memroduksi master; ditambah lagi dua atau lebih video deck untuk bagian distribusi. Perangkat video seperti player, recorder dan editing deck pada waktu itu harganya luar biasa mahal; harganya dalam ribuan US dollar.
 
Kualitas video pada zaman fansub permulaan masih belum bagus. Mahalnya perangkat yang dibutuhkan memaksa beberapa kelompok fansub untuk menggunakan perangkat yang lebih murah namun dengan hasil yang lebih rendah. Bahkan ketika LD berkualitas tinggi sebagai raw material digunakan beserta perangkat-perangkat professional, hasil akhirnya tetap saja berupa kopi berkualitas kelas tiga. Sesungguhnya, sebagian besar fansub pada zaman itu bahkan mendistribusikan kopi-kopi ber kelas-empat dan kelas-lima, karena tidak menggunakan perangkat profesional. Meskipun kualitas rekamannya yang sangat rendah, namuntetapi kualitas translasi dan editingnya tidak berbeda jauh dengan fansub-fansub profesional modern.
 
=== Teknik Fansub Modern ===
 
Fansub modern diproduksi hampir seluruhnya menggunakan komputer. Raw masih diperlukan, namuntetapi tidak seperti fansubber yang tergantung kepada laser disc, sebagian besar raw berasal dari rekaman TV Jepang yang bisa didapat melalui program peer-to-peer Jepang seperti Winny atau Share. Rekaman TV adalah materi raw yang digunakan sebagian besar fansub, baik dalam bentuk [[transport stream]] atau sudah ter-encode menjadi MP4. Kebanyakan grup fansub internasional mempunyai seorang 'capper' yang bertugas merekam siaran TV di Jepang khusus untuk grup itu. Seringkali suatu grup melakukan rilis ulang saat [[DVD]] atau [[Blu-Ray]] suatu seri telah tersedia, dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik daripada rilis yang bersumber dari rekaman TV. {{Citation needed}} Untuk anime lama yang tidak berada dalam DVD, fansubber modern menggunakan peralatan komputer dengan perangkat video capturer yang rumit untuk mengambil gambar digital dari media analog seperti [[laser disc]] atau tape.
 
Ketika video sudah berada dalam komputer, video tersebut dapat diedit dan dibubuhi subtitle dengan sedikit sekali atau tanpa penurunan kualitas, tidak seperti proses fansub tradisional. Namun, sebagian besar format encoding yang digunakan oleh fansubber memang menyebabkan penurunan kualitas dari medium aslinya. Seperangkat [[PC]] yang relatif murah dapat melakukan semua manipulasi yang dibutuhkan, tanpa diperlukan peralatan yang kompleks dan mahal seperti editing decks dan genlock.
Baris 63:
Sebagian besar fansubber biasanya hanya mengerjakan material yang tidak terlisensi di area domestik tempat mereka berada. Apabila ada perusahaan domestik ayang membeli lisensi distribusi, maka fansub yang bersangkutan akan menghentikan rilisnya untuk judul yang sama. Dengan sebuah perkecualian, apabila licensor bermaksud untuk mengedit isi anime secara berat tanpa mengeluarkan versi uncut-nya, seperti dalam kasus berhubungan dengan [[4Kids Entertainment]].
 
Fansubber mengklaim posisi distribusi secara gratis selama tidak ada suatu badan yang memiliki lisensi untuk mendistribusikan Anime yang bersangkutan di region atau negara tempat distribusi fansub berada. Tapi hal ini melewati fakta bahwa hak cipta itu dihargai secara internasional dan tanpa batasan region meskipun tidak ada licensor yang membeli hak izin distribusi, pencipta aslinya masih tetap mempunyai wewenang atas [[hak milik]] mereka di seluas dunia. Argumen yang berbeda mengungkapkan fakta bahwa fansub diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak dapat berbicara bahasa aslinya dan tidak dapat menjangkau tayangannya yang dibroadcast atau tidak mempunyai akses untuk itu. Tanpa kelompok fansub, beberapa fan anime tidak mempunyai pilihan lain dalam memperoleh material yang bahkan seharusnya terkenal. Misalnya [[Yakitate!! Japan]] dan [[Gintama]] yang saat ini populer di kalangan komunitas fansub, namuntetapi tidak ada tanda tanda pembeli lisensi untuk Amerika Utara (berbahasa Inggris), dan kelihatannya perusahaan produksinya di Jepang tidak menunjukkan tanda-tanda mau merilis dengan subtitel professional ke luar negeri.
 
Pendukung fansub menunjuk pada akibat positif dalam publisitas perindustrian [[anime]] melalui fansub. Ada banyak kasus di mana beberapa lisensor pada mulanya meremehkan beberapa judul, dan kemudian belakangan membeli lisensinya setelah fansub membuat judul yang bersangkutan meledak dan populer. Salah satu contohnya adalah [[Azumanga Daioh]], yang sekarang dilisensi oleh [[ADV Films]]. Dalam A-Kon ke 15 musim panas 2005, ADV mengakui bahwa mereka sebelumnya berpikir bahwa [[Azumanga Daioh]] tidak akan populer di Amerika. Kemudian belakangan ADV memutuskan untuk membeli lisensi [[anime]] ini setelah menyaksikan kepopulerannya dalam komunitas fansub.
Baris 73:
Para penentang fansubbing membalas dengan menunjuk kepada "sisi gelap" fansubbing. Di mana ketika sebagian besar fansubbing menghentikan distribusi ketika judul tersebut terlisensi di Amerika Utara, masih ada beberapa yang terus melanjutkan kegiatannya jauh setelah itu. Tentu ini bertentangan dengan kode etik dasar dari fansubbing. Apabila tayangan aslinya terpaut sangat jauh dengan yang terlisensi (Bleach, misalnya, baru dilisensi setelah sampai episode 70 an. Dan Naruto 150 an episode), maka beberapa fansub akan terus memroduksi episode-episode selanjutnya. Ketika [[Cartoon Network]] menayangkan [[Naruto]] episode 117 fansub memroduksi episode 245 dan lebih.
 
Ada beberapa contoh kasus di mana beberapa perusahaan yang memiliki lisensi dari keseluruhan seri dari sebuah judul hanya menrilis sebagian di Amerika. Seperti [[Sailor Moon]] dan [[Fist of North Star]]. Seperti yang disebutkan '[[Bishoujo Senshi Sailor Moon Sailor Stars]]', seri terakhir dari [[Sailor Moon]] tidak pernah dirilis di Amerika, sedangkan [[Fist of North Star]] hanya dirilis bagian-bagian awal dari keseluruhan seri, berhenti di produksi di episode 36. Judul lainnya dengan kasus yang serupa adalah [[Air Master]], [[Slam Dunk]] dan BT'x. Masalah ini memunculkan apa yang disebut daerah operasi abu-abu bagi para fansubber. Ketika misalnya semua episode [[Fist of the North Star]] terlisensi di Amerika, namuntetapi hanya sebagian episodenya yang tersedia. Fan yang ingin membeli keseluruhan serinya mendapatinya mustahil. Namun, fansub dapat mengambil peranan di sini.
 
Kritik kepada fansub selalu menyimpulkan bahwa distribusi digital berpengaruh negatif pada industri [[anime]] di Amerika. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa fansub menciptakan sebuah fanbase yang memungkinkan pemegang hak cipta untuk "menjumlah laba bersih dari fans yang sudah siap untuk mengeluarkan ribuan dolar untuk judul tersebut'" baik di Jepang maupun di Amerika. Seperti yang dibuktikan oleh komentar Sirabella, kasusnya tidak hanya demikian. Masalah lain yang muncul adalah beberapa kelompok yang mengunduh fansub kemudian menjadikannya [[bootleg]] [[DVD]]. Banyak [[Bootlegger]] Hong Kong yang merusak reputasi fansub, dengan mendistribusikan [[DVD]] [[bootleg]] dari fansub bahkan beserta peringatan "Tidak untuk dijual" juga. Aksesibilitas fansub dalam Internet menuntun ke aspek [[pembajakan]] lebih hebat ketimbang zaman fansub VHS.