Muara Pedohon, Tabang, Kutai Kartanegara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
|kecamatan = Tabang
|nama pemimpin = Sung Ajan
|luas Wilayah = 14.872,11 Ha
|penduduk = 451 jiwa
 
}}
'''Desa Muara Pedohon''' adalah salah satu Desa yang tertua di wilayah kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, Desa Muara Pedohon sejarah awal mulanya berdiri kecamatan Tabang. perpindahan masyarakat dayak kenyah di kerajaan kutai yang pertama yaitu dayak kenyah umaq timai, setelah mendapat persetujuan dari kerajaan kutai bahwa suku dayak kenyah di beri tanah limpah kemurahan oleh kerajaan kutai pada Tahun 1850, Setelah perpindahan dari Apokayan Kelompok yang dipimpin oleh Ibau Ajang, membuat permukiman pertama didibawah ritanGunung Peq diritan baru, sedangkan kelompok dari Jalung Bilung bermukim di Muara Ritan. Dengan adanya kesalah pahaman dengan etnis dayak lain kedua kelompok tersebut berpindah lagi. Kelompok dari Ajang Ipui menyusuri sungai belayan sampai ketemu permukiman yang kedua yaitu UMAQ APAU. Dari umaq apau pindah lagi ke Muara sungai Pedohon yang dipimpin LIQ DING. karena tidakada cocokinsident bermukimpada disitusaat membangun Rumah Panjang yang mengakibatkan salah satu Penggawa meninggal disitu,pindah lagi di seberangnya sampipada Tahun 1850. masa itu dipimpin oleh Ding Liq (Raden Temenggung) gelar yang diberikan oleh Kesultanan Kutai Keturunan, hingga sampai sekarang yang disebut DESA MUARA PEDOHON. Sedangkan Kelompok dari Jalung Bilung (Raden Jaya) dan keturunannya menyusuri sungai Ritan dan turun ke Sungai Bengen sehingga perkampungan kelompok dari Jalung Bilung (Raden Jaya) yang diteruskan oleh keturunannya yaitu Tasa Jalung (Mas Kromo Jaya) Gelar yang diberikan oleh Kesultanan Kutai hingga sekarang ini yaitu Desa Umaq Bekuay.
 
{{Tabang, Kutai Kartanegara}}