Kerajaan Pannai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 203.247.149.151) dan mengembalikan revisi 12648647 oleh HsfBot
Baris 4:
== Catatan sejarah ==
Keberadaan kerajaan ini pertama kali diketahui dari [[Prasasti Tanjore]] yang ber[[bahasa Tamil]] berangka tahun 1025 dan 1030 Saka yang dibuat Raja Rajendra Cola I, di India Selatan, yang menyebutkan tentang penyerangannya ke Sriwijaya. Prasasti ini menyebutkan bahwa kerajaan Pannai dengan kolam airnya merupakan salah satu taklukan Rajendra Cola I dari Colamandala India.<ref>{{cite book|last=Sastri|first=K.A.N.,|authorlink=|coauthors=|title=History of Sri Vijaya|year=1949|publisher=University of Madras|location=|id= }}</ref> Selain Pannai, penyerbuan Chola ini juga disebutkan telah menaklukkan [[Kerajaan Melayu|Malaiyur]], [[Langkasuka|Ilangasogam]], [[Tambralingga|Madamalingam]], [[Lamuri|Ilamuri-Desam]], dan [[Kedah|Kadaram]]. Disebutkannya kerajaan Pannai sebagai salah satu negeri taklukan dalam penyerbuan ke Sriwijaya ini menimbulkan dugaan bahwa kerajaan Pannai adalah salah satu negeri anggota [[Mandala (sejarah Asia Tenggara)|mandala]] Sriwijaya.
 
Tiga abad kemudian nama kerajaan ini kembali disebutkan dalam kitab [[Nagarakertagama]], naskah kuno [[Kerajaan Majapahit]] tulisan Empu Prapanca berangka tahun 1365 Saka. Dalam pupuh ke-13 disebutkan Pane sebagai bagian dari negeri-negeri di Sumatera yang di bawah pengaruh mandala Majapahit. [[Singhasari]] melalui [[Ekspedisi Pamalayu]] berhasil menarik kerajaan Malayu [[Dharmasraya]] masuk dalam pengaruh Singhasari, maka segenap negeri bawahan Dharmasraya seperti Palembang, Teba, Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandailing, Tamiyang, Perlak, Padang Lawas, Samudra, Lamuri, Batan, Lampung, dan Barus pun masuk dalam lingkungan pengaruh Jawa Singhasari dan kemudian diwarisi oleh Majapahit.
 
== Peninggalan bersejarah ==