A House for Mr Biswas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
Beberapa tahun kemudian, Mr. Biswas ketika masih kecil, dia mendala anak sapi tetangga untuk minum air di sungai. Karena tidak pernah lihat air, kususnya air dari sumber yang alami, Bpk Biswas jadi penasaran dan terbagi perhatiannya, jadinya anak sapi melanglang kabur. Takut dihukum, Bpk Biswas sembunyi. Ayahnya, menyangka anaknya di dalam air, meninggal ketika berusaha menyelamatkan Bpk Biswas. Dengan ini, terkabullah sebagian lamaran dari pendeta dulu itu. Kematian ayahnya, membuat keluarga Bpk Biswas terpecah: adik perempuannya dikirim untuk tinggal dengan bibik dan paman yang kaya bernama Tara dan Ajodah. Bpk Biswas, ibunya, dan dua kakak laki-lakinya pergi tinggal ke famili yang lain.
Bpk Biswas dikeluarkan dari sekolah dan kemudian pergi magang dengan seorang pendeta, tetapi akhirnya diusir karena hubungan mereka menjadi buruk. Pamannya, Ajodha, kemudian menempatkannya dalam perawatan saudara lelakinya yang beralkohol dan kasar, Bhandat, yang juga
Setelah usaha singkat dan gagal untuk menjalankan toko barang-barang kering, Bpk Biswas dan keluarganya kembali tinggal bersama keluarga Tulsi, sebuah pola yang berulang di seluruh novel. Meskipun pendidikannya rendah, Bpk Biswas berhasil menjadi seorang jurnalis di [[Port of Spain]]. Disinilah bisa dikatakan saat yang sangat dekat dengan kebahagiaan: bekerja sebagai jurnalis untuk koran Sentinel, menulis cerita aneh, dan mencapai tingkat ketenaran lokal. Di sini, putranya, Anand unggul di sekolah dan menunjukkan bakat sebagai penulis. Tetapi keuangan Bpk Biswas mengalami beberapa kali penurunan. Baru ketika dia dekat dengan ajalnya, akhirnya dapat membeli rumah - hanya untuk menyadari perasaaannya jauh berbeda dari yang ia bayangkan.
Meskipun pendidikannya rendah, Bpk Biswas berhasil menjadi seorang jurnalis, memiliki empat anak dengan Shama, dan mencoba beberapa kali untuk mencari rumah tempat tinggal sendiri, sebuah rumah yang akan melambangkan kemerdekaannya. Keteguhan Bpk Biswa untuk memiliki rumah sendiri dilambangkan sebagai kebutuhan naluri untuk berdikari dan kebebasan sebagai manusia yang otentik. Dia merasa bahwa dengan memiliki rumahnya sendiri adalah satu-satunya cara dia dapat mengatasi perasaannya yang asing dan tidak berakar.▼
▲
== Referensie ==
|