Junaid Thola Rangkuti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 89:
}}
 
'''{{M-Syekh}} {{M-Haji}} Junaid Thola Rangkuti''' (lahir di [[Mandailing]] tahun 1897 – meninggal tahun 1948) <ref>[http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2006&dt=0904&pub=utusan_malaysia&sec=Bicara_agama&p9=ba_0l.htm ww1.utusan..com (Malaysia) diakses 23-09-2015]</ref> adalah [[ulama]] yang terkenal di [[Mandailing]] dan [[Malaysia]], pengasas Perwakafan. {{butuh rujukan}} Dia juga {{{notable_works|pendiri Pesantren Al-Junaidiyah}}} di Kampung Lamo pada 2 Februari 1929. <ref>[http://ahsanulkalam.or.id/content/al-junaidiyah Ahsanulkalam.or.id diakses 24 september 2015]</ref>
 
== Kelahiran ==
Syekh Junaid Thola lahir di Sibanggor, Kotanopan. <ref name="Erawadi p=76-77">{{harvnb|Erawadi|2015|p=76-77}}.</ref> Yang nantinya menjadi bagian dari [[Kabupaten]] [[Mandailing Natal]]. Ada perbedaan pendapat mengenai tanggal kelahiran Syekh Junaid Thola. <ref name="Abdullah">{{harvnb|Abdullah|2006|loc= Dalam ''Syeikh Junid Thala ulama terkenal di Mandailing dan Perak''}}.</ref> Ada pendapat yang menyebut beliau lahir tahun 1878 M, lahir di Tanjung Larangan, Desa Sigantang Kecil, Silaping. <ref name="Abdullah Hutanamale">{{harvnb||1992|p=40|loc= Dalam ''Pengumpul/Penyusun Riwayat Hidup, Hutanamale, 18 Februari 1992''}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Pendapat lain menyebutkan beliau lahir pada tahun 1886 M di Hutadolok, Kenegerian Maga, Kecamatan Kotanopan. <ref name="Abdullah Buku">{{harvnb|'||p=155|loc= Dalam ''Buku Sejarah Ulama-Ulama Terkemuka Di Sumatera Utara''}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Tahun lahir yang lain pula ialah 1897 M. <ref name="Abdullah"/>' Tahun lahir 1897 M itulah yang disetujui dalam seminar yang diadakan di Panyabungan pada tahun 2000 anjuran Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) bekerjasama dengan [[Universitas Islam Negeri Sumatera Utara|IAIN Sumatera Utara]], Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan Pengurus Perwakafan Syekh Al-Junaid. <ref name="Abdullah Surat">{{harvnb|Abdullah|2006|loc= Berdasarkan surat Haji Muhammad Rivai Batubara, 10 Agustus 2006}}; Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 101:
* [[Universitas Al-Azhar]] [[1925]]. {{butuh rujukan}}
 
Setelah menempuh pendidikan dasar ditanah kelahirannya, Syekh Haji Junaid Thola mendapat dua pendidikan di [[Semenanjung Melayu]], yakni melalui Che Doi Pondok Gajah Mati ([[Kedah]]) dan Syekh Mohd. Salleh al-Masri ([[Pulau Pinang]]), pendidikan itu bertemu pada satu tokoh besar ulama dunia Melayu, yakni Syekh Haji Wan Mustafa (Tok Bendang Daya), Hulubalang Patani, pendiri Pondok Bendang Daya Patani yang sangat terkenal pada zaman dulu. <ref name="Abdullah"/>
 
Di Kedah beliau belajar di Pondok Syekh Ibrahim Gajah Mati dan Pondok Haji Che Doi di Guar Chempedak, <ref name="Abdullah-Prof.Madya"> {{harvnb|Prof. Madya Dr. Mohd. Redzuan Othman|p=12|loc= Dalam ''Syekh Junaid Thola (1897-1948) Peranannya Dalam Menggerakkan Kesedaran Masyarakat''}} Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Guar Cempedak, Kedah. <ref name="Abdullah-Tan Sri"> {{harvnb|Tan Sri Haji Mohd. Asri|p=1|loc= Dalam ''Ringkasan Kehidupan dan Perjuangan Haji Junaid Tola Rangkuti ''}} Lihat {{harvnb|Abdullah|2006}}.</ref> Sebelum beliau belajar di Pondok Gajah Mati, Kedah, Syekh Haji Junaid Thola sempat belajar kepada Syekh Abdul Wahab Rokan. <ref name="Abdullah"/> Syekh Haji Junaid Thola masuk ke Pondok Gajah Mati ketika pondok itu masih dipimpin oleh Haji Ismail bin Mustafa al-Fathani atau Cik Doi sampai kemudian pondok itu dipimpin oleh Pak Cu Him. <ref name="Abdullah"/> Pak Cu Him (lahir 1311 H/1894 M) usianya lebih tua sekitar tiga tahun dari Syekh Haji Junaid Thola (lahir 1314 /1897 M).<ref name="Abdullah"/>
 
Setelah belajar di Pondok Gajah Mati, Kedah, Syekh Haji Junaid Thola pindah ke Madrasah al-Masriyah asy-Syubbaniyah di Bukit Mertajam, Seberang Perai, Pulau Pinang. <ref name="Abdullah"/> Di sini, Syekh Haji Junaid Thola belajar kepada pendiri madrasah itu, yakni Syekh Mohd. Salleh al-Masri bin Baqi bin Lundang. <ref name="Abdullah"/>
 
Setelah memperoleh pendidikan dari [[Universitas Al-Azhar]] di [[Mesir]], Syekh Haji Junaid Thola pergi ke [[Makkah]] dan belajar kepada [[Abdul Qadir bin Shabir al-Mandaili|Syekh Abdul Qadir bin Shabir al-Mandaili]]. <ref name="Abdullah"/> Ketika berada di Makkah, Syekh Haji Junaid Thola sempat belajar kepada Tok Cik Wan Daud al-Fathani (lahir 1283 H/1866 M, wafat 23 Zulhijjah 1354 H/17 Mac 1936 M, dan Pak De 'El al-Fathani (lahir 1300 H/1882 M, wafat 12 Rejab 1385 H/5 November 1965 M). <ref name="Abdullah"/> Beliau sempat menjadi imam dan kemudian mengajar di [[Masjidil Haram]] di Makkah, kemudian kembali ke [[Mandailing]]. <ref name="Erawadi p=76-77"/>
 
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 113:
 
== Dakwah, ketokohan & pengaruh ==
Setelah kembali ke daerah Mandailing, beliau aktif dalam perjuangan. <ref name="Abdullah"/> Syekh Haji Junaid Thola adalah seorang tokoh ulama yang anti kolonial Belanda yang menjajah Indonesia ketika itu. <ref name="Abdullah"/> Peranan yang dijalankan oleh Syekh Haji Junaid Thola di Tanah Mandailing, negeri kelahirannya adalah seimbang dengan perjuangan semasa di perantauan di [[Perak, Malaysia]]. <ref name="Abdullah"/> Karena kondisi di Mandailing pada saat itu tidak kondusif, bahkan pemerintah kolonial Belanda pernah mengeluarkan perintah tangkap terhadap Syekh Juneid Thola, ia pun kemudian berhijrah ke Semenanjung Melayu. <ref name="Erawadi p=76-77"/>
 
Ketika Syekh Haji Junaid Thola pulang dari Mesir ia dilantik sebagai anggota Majlis Ulama Negeri Perak oleh Sultan Iskandar Syah, Sultan Perak Darul Ridzuan ketika itu <ref name="Erawadi p=76-77"/> (memerintah sejak 1918 hingga 1938).
 
Tahun 1930 M Juneid Thola mendirikan sebuah Madrasah Arabiyah Kampung Lalang, sekolah ini terus berkembang pesat. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Keadaan ini mendorong berdirinya sebuah madrasah yang lebih lengkap dan lebih teratur, dalam tahun 1931 M dengan nama Madrasah Yahyawiyah untuk mengambil alih tempat Madrasah Arabiyah. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Kemudian ia juga mendirikan sebuah madrasah untuk pelajar puteri yang diberi nama Madrasah Diniyah Puteri, dan diresmikan tahun 1935 M. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Tokoh pembaharuan Islam [[Nusantara]], seperti Syekh Thahir Jalaluddin yang juga sahabat karibnya, sering berkunjung ke madrasah ini. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Madrasah ini dianggap sebagai madrasah pertama di [[Perak, Malaysia|Perak]] yang mendukung ide pembaharuan. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Kemudian diikuti dengan pendirian madrasah-madrasah lain, seperti Madrasah al-Ridzuaniah di Padang Asam, Madrasah al-Falahiah di Kampung Buaya, Madrasah al-Nasriah di Padang Rengas, Madrasah al-Ijtihadiah di Kampung Gapis, Madrasah al-Hadi di Kampung Pauh, Madrasah al-Bakariah di Paya Lintah, Madrasah al-Zahiriah di Kampung Keruh Hilir, Madrasah al-Iqtisadiah di Kampung Keruh Hulu, dan Madrasah Sabiyah al-Ahmadiah di Kampung Laneh. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Mendirikan madrasah di Perak, Malaysia sebagai lembaga tempat aktifitas [[transmisi]] dan [[difusi]] ajaran dan gagasan keagamaan dan pendidikannya <ref name="Erawadi Haidar">{{harvnb|Haidar Putra Daulay|Nurgaya Pasa|2014|loc=dalam ''Rihlah Tarbiyah: Nilai-nilai Pendidikan dari Pengalaman Perjalanan ke Mancanegara'' (Medan: Perdana Mulia Sarana.)}}; Lihat {{harvnb|Erawadi|2015|p=76-77}} </ref>
 
Syekh Junaid Thola juga ikut berjuang bersama pejuang-pejuang di Semenanjung Tanah Melayu, seperti pada masa kekalahan Jepang dalam [[Perang Dunia II]] hingga Indonesia merdeka. <ref name="Abdullah"/> Ia memusatkan keseluruhan aktivitasnya di Kampung Lalang, Padang Rengas dengan mendirikan sebuah Madrasah Diniyah. <ref name="Erawadi p=76-77"/> Syekh Haji Junaid Thola melibatkan diri dan memiliki peranan tersendiri dalam perjuangan Kemerdekaan, momentum lainnya adalah dalam suatu demonstrasi besar-besaran di Kuala Kangsar anjuran API ([[:ms:Angkatan Pemuda Insaf]]) dan AWAS ([[Angkatan Wanita Sedar]]). <ref name="Abdullah"/>
 
=== Yayasan Al Junaidiyah ===
Syekh Junaed Thola adalah seorang ulama yang cukup terkenal di daerah Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal. <ref name="Masitoh p=BAB V">{{harvnb|Masitoh|2016|p=BAB V}}.</ref> Beliau adalah pendiri yayasan Al-Junaidiyah yang diresmikan sejak tahun 1929. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Ada beberapa faktor yang melatar belakangi didirikannya yayasan ini terkait dengan kondisi penduduk yang sangat memprihatinkan pada awal kepulangan Syekh Junaid ke kampung halamannya di Mandailing terutama pendidikan, akhlak dan kehidupan beragamanya yang masih sangat rendah dan tertinggal serta tingkat kesejahteraannya yang masih rendah. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Yang menjadi fokus beliau adalah memperbaiki akhlak dan pendidikan agama masyarakat dengan melakukan pendekatan dan memberikan pengajian-pengajian Selain memperbaiki akhlak dan pendidikan masyarakat, Syekh ini melalui yayasan yang di bangunnya juga berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Sejak didirikan hingga usia mencapai 83 tahun, [[lembaga pendidikan]] dan [[yayasan]] ini sudah mencetak ribuan lulusan. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Keberadaan lembaga pendidikan dan yayasan ini tidak hanya sebatas menciptakan masyarakat yang agamis dengan mengajarkan ilmu agama dan membebaskan masyarakat dari kebodohan, tetapi juga mampu menyiapkan lulusannya menjadi individu yang mempunyai daya saing. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Dalam bidang perekonomian, yayasan ini telah mampu membantu peningkatan taraf kesejahteraan hidup masyarakat Tarlola pada khususnya. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Melalui yayasan yang dibangunnya, Syekh Junaid juga berhasil membangun industri lokal, memperkenalkan tanaman jeruk, tebu dan kapas pada penduduk. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Selain itu, yayasan ini mempunyai asset yang tidak sedikit, meliputi perkebunan, sawah, lembaga pendidikan, dan pasar. Hal ini sangat membantu memberikan lapangan kerja bagai masyarakat. <ref name="Masitoh p=BAB V"/> Syekh Junaid Thola mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat besar bagi kemajuan dan perkembangan masyarakat, terutama masyarakat [[Tarlola, Batang Natal, Mandailing Natal|Tarlola]]. <ref name="Masitoh p=BAB V"/>
 
=== Karya Tulis ===
Di antara karyanya adalah kitab ''Kaifiyat Mengadakan Waqaf Muslim'', yang ditulis tahun 1348 H (1929 M) di dalam negeri Perak, <ref name="Erawadi p=76-77"/> kemudian dicetak oleh al-Mathba'ah al-Marbawiyah Mesir dan diberi kata pengantar oleh sahabatnya Syekh Idris al-Marbawi. <ref name="Abdullah"/>.
 
== Catatan akhir ==