Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 71:
|pendudukref =<ref name="padangkota.bps.go.id">[https://padangkota.bps.go.id/index.php/publikasi/index?Publikasi%5BtahunJudul%5D=2016&Publikasi%5BkataKunci%5D=padang+dalam+angka&yt0=Tampilkan/"Kota Padang Dalam Angka 2016"], diakses 29 Juli 2017.</ref>
|population_note =
|penduduk =
|agama = [[Islam]] 97.777%<br> [[Kristen]] 1.28%<br> [[Katolik]] 0.6%<br> [[Buddha]] 0.25%<br> [[Hindu]] 0.08%<ref name="padangkota.bps.go.id">[https://padangkota.bps.go.id/index.php/publikasi/index?Publikasi%5BtahunJudul%5D=2016&Publikasi%5BkataKunci%5D=padang+dalam+angka&yt0=Tampilkan/"Kota Padang Dalam Angka 2016"], diakses 29 Juli 2017.</ref>
|population_density_km2 = auto
Baris 99:
|footnotes =
}}
'''Kota Padang''' adalah kota terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatera]] sekaligus [[ibu kota]] dari provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan pintu gerbang barat Indonesia dari [[Samudra Hindia]].<ref>http://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah.html</ref> Wilayah administratifnya memiliki luas 694,96 km² dengan kondisi [[Geografi Kota Padang|geografi]] berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, kota ini memiliki jumlah [[Kependudukan Kota Padang|penduduk]] sebanyak
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ini ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari terjadinya pergolakan masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]] melawan monopoli VOC. Selama [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]], serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota lain di Sumatera Barat.
|