Masjid An-Nur Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 6 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 11431139 oleh Wagino Bot
Baris 20:
}}
'''Masjid Agung An Nur''' merupakan sebuah [[masjid]] yang terletak di [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1963]] dan selesai pada tahun [[1968]]. Masjid yang di ibukota Provinsi [[Riau]], Pekanbaru tersebut saat ini merupakan salah satu yang termegah di Indonesia. Dilihat dari sisi bangunannya, masjid banyak mendapat pengaruh dari gaya arsitektur [[Melayu]], [[Turki]], [[Arab]] dan [[India]].
== Sejarah ==
Hal lain yang cukup mengesankan, terdapat bedug berbentuk ketipung yang cukup besar, ketipung adalah alat musik pukul semacam gendang, belum diperoleh data yg akurat ukuran bedug tersebut, diperkirakan panjang bedug lebih dari 3 meter dan diameter bedug 1,5 meter.
Saat ini (2016) di beberapa bagian halaman masjid ditanam pohon kurma sehingga nuansa alam Timur Tengah sedikit terasa.
Halaman masjid sendiri cukup luas dan pada sore hari banyak pengunjung yang datang ke lokasi komplek masjid di halaman yang sekaligus sebagai taman. Pada sore hari di sekeliling masjid, di luar pagar, banyak penjual makanan dan minuman seperti sate padang, mie, aneka jus, dan sebagainya.
 
== Sejarah ==
Mesjid Agung An Nur berdiri tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal [[19 Oktober]] [[1968]], Masjid Agung An-Nur diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu dan tahun [[2000]] pada masa gubernur Saleh Djasit mesjid ini direnovasi secara besar-besaran.<ref>{{cite web |url=http://bgdani.blogspot.com/2010/04/pekanbaru-kota-bertuah.html | title=Mesjid Agung An Nur |date=17 Juli}}</ref>
 
Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu megah saat ini bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium tahun 2000 lalu, pada saat Riau di bawahdibawah kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit, Masjid Agung An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini.
 
Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas lahan masjid ini bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4 hektare menjadi 12.6 hektare. Luasnya lahan masjid baru ini memberikan keleluasaan bagi penyediakan lahan terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di dalamnya kawasan taman nan hijau dan lahan parkir yang begitu luas.
Baris 33 ⟶ 29:
Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru
 
== Arsitektur ==
 
Masjid Agung An-Nur Riau di Pekanbaru ini disebut disebut sebagai Taj Mahalnya provinsi Riau. Bila kita amati arsitektural masjid Agung An-Nur memang memiliki beberapa kesamaan dengan Taj Mahal. Arsitektur Masjid ini dirancang oleh Ir. Roseno dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan masjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.<ref>{{cite web |url=http://riau1.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=annur | title=Masjid Agung An-Nur, Masjid Kebanggaan Masyarakat Riau |date=17 Juli 2012}}</ref>
Baris 55 ⟶ 51:
File:Masjid Agung An-Nur (3).JPG|Bagian depan masjid
File:Masjid Agung An-Nur.JPG|Bagian depan
File:Masjid Agung Annur morning exercise.jpg|Olahraga pagi yang sering dilakukan di halaman Masjid An-Nur oleh warga sekitar.
</gallery>
 
Baris 67 ⟶ 62:
 
{{DEFAULTSORT:Agung An-Nur, Masjid}}
{{masjid-stub}}
[[Kategori:Masjid di Riau]]
 
 
{{masjid-stub}}