Rao, Pasaman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wikifisasi. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 22:
== Sejarah ==
Dalam konsep [[budaya Minangkabau]], Rao merupakan wilayah rantau Minang di utara. Daerah ini menjadi bagian [[Kerajaan Pagaruyung]] sejak abad ke-16, yakni dengan ditempatkannya salah seorang raja yang bergelar Yang Dipertuan Padang Nunang.<ref>Tsuyoshi Kato, ''Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah'', Balai Pustaka</ref> Pada masa kepemimpinan kaum Paderi, Rao merupakan salah satu pusat pengajaran Islam di [[Sumatera Tengah]], khususnya untuk ilmu logika (''mantiq'') dan ''ma'ani''.<ref>[[Mahmud Yunus]], ''Sedjarah Pendidikan Islam di Indonesia'', 1960</ref> Sejak kekalahan pasukan Paderi pada tahun 1838, Rao menjadi bagian kolonial [[Hindia Belanda]] dan dimasukkan ke dalam karesidenan ''Padangsche Benedenlanden'' yang berpusat di [[Kota Padang|Padang]]. Namun pada tahun 1891, pemerintah [[Hindia Belanda]] menggabungkan Rao ke dalam wilayah residen ''[[Dataran Tinggi Padang|Padangsche Bovenlanden]]'' yang berpusat di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
Pada tahun 1840, Rao merupakan salah satu wilayah penghasil kopi di pantai barat Sumatera. Untuk itu maka pemerintah kolonial segera membangun sekolah (1845) dan jalur komunikasi jalan darat dari Air Bangis ke Rao (1850-an).<ref>Elizabeth E. Graves, ''The Minangkabau Response to Dutch Colonial Rule Nineteenth Century'', 1981</ref> Sejak [[kemerdekaan Indonesia]], Rao menjadi bagian Kabupaten Pasaman yang berpusat di [[Lubuk Sikaping, Pasaman|Lubuk Sikaping]].
== Penduduk ==
|