Kadipaten Panjalu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Duke Fajar (bicara | kontrib)
Kusyadi (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{gabungke|Kerajaan Kadiri}}
 
 
 
== '''Asal Mula Kerajaan Panjalu''' ==
 
 
Baris 10 ⟶ 6:
 
Panjalu berasal dari kata ''jalu'' (bhs. Sunda) yang berarti ''jantan, jago, maskulin'', dan diawali dengan awalan pa(n). Kata Panjalu berkonotasi dengan kata-kata: ''jagoan, jawara, pendekar, warrior'' (bhs. Inggeris: petarung, pasukan perang), dan ''knight'' (bhs. Inggeris: kesatria, perwira). Nama Panjalu mulai dikenal ketika wilayah itu berada dibawah pemerintahan Prabu Sanghyang Ranggagumilang; sebelumnya kawasan Panjalu lebih dikenal dengan sebutan Kabuyutan Sawal atau Kabuyutan Gunung Sawal. Istilah Kabuyutan identik dengan daerah kebataraan yaitu daerah yang memiliki kewenangan keagamaan (Hindu) seperti Kabuyutan Galunggung atau Kebataraan Galunggung. Belum diketahui apakah ada kaitan antara Kerajaan Panjalu ini dengan Kerajaan Panjalu (Kediri atau Daha) di Jawa Timur.
 
 
Pendiri kerajaan Panjalu adalah Batara Tesnajati yang petilasannya terdapat di Karantenan Gunung Sawal. Mengingat gelar Batara yang disandangnya, maka kemungkinan besar pada awal berdirinya Panjalu adalah suatu daerah kebataraan sama halnya dengan Kebataraan Galunggung yang didirikan oleh Batara Semplak Waja. Daerah kebataraan lebih menitikberatkan pada hal keagamaan atau spiritual, dengan demikian seorang Batara selain berperan sebagai Raja juga berperan sebagai Brahmana atau Resiguru. Seorang Batara di Kemaharajaan Sunda mempunyai kedudukan yang sangat penting karena seorang Batara mempunyai satu kekuasaan istimewa yaitu kekuasaan untuk mentahbiskan atau menginisiasi penobatan seorang Maharaja yang naik tahta Sunda.