Pringgo Regowo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
||
Baris 5:
Ia pertama kali bermain bola basket sejak di bangku [[SMP]]. Hobi selain bola basket ialah bermain nonton, [[travelling]] dan hang out.
Pringgo sempat mengalami cedera lutut [[Anterior Cruciate Ligament]] atau [[ACL]]
Berbagai Penghargaan tersebut justru diraihnya setelah ia mengalami cedera lutut, dan pringgo tercatat pula sebagai pemain yang sering membukukan dobel-dobel (Point dan Rebound dengan dua digit). Sayangnya,
Pringgo merupakan pemain NBL Indonesia pertama yang telah memperoleh penghargaan MVP, 1000 points, 1000 Rebound, First Team dua kali berturut-turut , Juara Back to Back dan dalam kurun waktu yang paling singkat, dikarenakan banyaknya absen di pertandingan sehubungan dengan cedera yang dideritanya.
Secara postur memang dirinya bukan posisi "big man" yang besar akan tetapi pergerakan kaki-kakinya atau sering disebut pula "footwork" terlihat dan terbukti sangat baik. Sebagai power forward Pringgo juga dikenal memiliki akurasi tembakan yang tajam jika dibandingkan dengan posisi "big man" lainnya. Posisinya sangat diperhitungkan di dalam tim, Ia mampu mengangkat tim nya mulai terlihat sejak tahun 2011 ketika tim Aspac masih dalam asuhan pelatih Tjejep Firmansyah. Dengan komposisi pemain muda yang minim pengalaman Pringgo dan rekannya saat itu Xaverius mampu mengangkat mental teman-temannya dengan bermain sepenuh hati dan membawa Aspac sampai ke final,namun baru tahun berikutnya mereka berhasil memiliki mental yang lebih baik sebagai sebuah tim juara dan
Pringgo merupakan salah satu "icon" atlet yang dalam usahanya tidak pernah menyerah dan mampu membuktikan bahwa cedera parah tidak mematahkan semangatnya untuk bisa menjadi yang terbaik bahkan ketika cedera parah untuk kedua kalinya Ia mampu bangkit kembali dan mampu tetap menjadi salah satu "big man" terbaik di Indonesia.
|