Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Santy8102 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Santy8102 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Adamas Belva Syah Devara lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990.
 
Belva menempuh pendidikan menengah atas di SMA Presiden, Bekasi. Belva sudah dikenal sejak dulu sebagai seseorang yang cemerlang, kecerdasannyadengan kecerdasan berada di atas tingkat rata-rata teman seusianya. Selama SMA, ia selalu meraih peringkat satu dan berkat itu, ia takdiberikan beasiswa penuh dan tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya pendidikan. Ia mendapatkanpun beasiswadikenal penuhaktif selamaberorganisasi, mengenyam pendidikan di sana. Belva juga aktifmenjabat sebagai Ketua OSIS di SMA Presiden.
 
Pada tahun 2007, Belva melanjutkan studinya ke Nanyang Technological University (NTU), salah satu institut teknik terbaik di Asia. Belva terpilih menjadi salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura.<ref>https://jurnal.mensrepublic.id/detail/sosok-sederhana-ini-berhasil-lulus-dari-standford-dan-harvard-sekaligus</ref> Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda dalam program studi Ilmu Komputer dan Manajemen Bisnis di Nanyang Technological University. Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan berhasil masuk pada ''Double Dean's List'' sebagai salah satu dari 5% mahasiswa dengan prestasi tertinggi, dalam program studi Ilmu Komputer maupun Manajemen Bisnis. Belva pun sempat terpilih untuk berangkat pertukaran pelajar ke University of Manchester, Inggris. Puncaknya pada tahun 2011, Belva berhasil meraih tiga medali emas prestisius dari Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew Gold Medal, penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas, Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal, penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Ilmu Komputer, dan Accenture Gold Medal, penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi di program studi Manajemen Bisnis. Selain prestasi akademis, Belva aktif dalam kegiatan organisasi. Selama kuliah di Singapura, Belva dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPI Singapura.<ref>https://kinibisa.com/inspirasi/detail/mahasiswa-berprestasi/belva-devara-menciptakan-ruang-bagi-guru</ref> Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di [[Universitas Harvard]] dan [[Universitas Stanford]] sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia. Ia mendapatkan beasiswa dari [[Lembaga Pengelola dana Pendidikan]], dan banyak dikenal sebagai salah satu alumni yang telah berkontribusi untuk kemajuan tanah air.<ref>https://nasional.kontan.co.id/news/lpdp-biayai-18400-orang-dari-return-rp-64-t?page=2</ref>
 
Seusai studinya di Singapura, Belva memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menolak banyak tawaran pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi. Di Jakarta, ia memutuskan untuk bekerja di [[Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan]] dan sebagai konsultan di [[McKinsey & Company]]. Dalam kapasitas tersebut, ia memimpin berbagai studi internasional mengenai transformasi sistem pendidikan dan strategi peningkatan kesehatan publik untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, komunitas donor, dan agensi internasional, yang berbuah pada penghargaan ''Client First Award'' yang diraihnya sebagai salah satu konsultan terbaik di Asia Tenggara.<ref>https://ash.harvard.edu/people/adamas-belva-devara</ref> Dari pengalaman ini, ia bertekad untuk juga membantu Indonesia dalam transformasi sistem pendidikan, dan pada tahun 2014, ia pun mendirikan Ruangguru bersama dengan sahabatnya, [[Muhammad Iman Usman]]. Setelah lulus dari program gelar ganda di Amerika Serikat, pada tahun 2016, ia kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai posisi Direktur Utama di Ruangguru.<ref>https://dailysocial.id/post/ruangguru-umumkan-pergantian-ceo-dan-pembaruan-situs</ref>
 
 
Belva melanjutkan studinya ke Nanyang Technological University (NTU), salah satu institut teknik terbaik di Asia pada tahun 2008. Studinya ke Singapura dibiayai penuh oleh pemerintah Singapura. Ia mengambil gelar ganda di program studi Ilmu Komputer dan Manajemen Bisnis. Kegemilangan Belva semakin menjadi. Ia meraih tiga penghargaan prestise di NTU;
 
Lee Kuan Yew Gold Medal, penghargaan tertinggi bagi mahasiswa NTU berkat meraih nilai tertinggi di seluruh mata kuliah umum di setiap semesternya
Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal, penghargaan bagi peraih GPA tertinggi di program studi Ilmu Komputer
Accenture Gold Medal, penghargaan bagi peraih GPA tertinggi di program studi Manajemen Bisnis
 
 
==Pendidikan==
 
tes