Ular gadung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Taxobox
| image = Ahaetulla prasina, oriental whipsnake - Kaeng Krachan National Park.jpg
| name = Ular Gadung
| image_size = 235px240px
| image = Ahaet prasina 060617 jbti.jpg
| image_size = 235px
| image_caption = Ular gadung, ''Ahaetulla prasina''
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 17 ⟶ 15:
}}
 
'''Ular gadung''' adalah sejenisjenis [[ular pucuk]] berbisayang lemahpaling yangsering tidakdijumpai. berbahayaUlar dariini tersebar luas di [[familia|sukuAsia Selatan]] Colubridaehingga kepulauan [[Nusantara]]. SecaraDisebut umum,ular digadung wilayahkarena Indonesiapenampang barattubuh ular ini disebutyang denganmenyerupai namapucuk tanaman [[gadung]] (''Dioscorea hispida''). Istilah "ular pucuk]]" (tanpa tanda kutip) sendiri biasanya mengaju pada jenis ini. Nama-nama daerahnyalokal ular ini di antaranya ''"oray pucuk''" ([[bahasa Sunda|Sd.Sunda]]), ''"ula gadung''" ([[bahasa Jawa|Jw.Jawa]]), dan lain-lain. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai '''''Oriental whip-snake'''''.<ref name=IUCN>{{Cite journal | author = Thy, N. | author2 = Nguyen, T.Q. | author3 = Golynsky, E. | author4 = Demegillo, A. | author5 = Diesmos, A.C. | author6 = Gonzalez, J.C. | last-author-amp = yes | title = ''Ahaetulla prasina'' | journal = [[The IUCN Red List of Threatened Species]] | volume = 2012 | page = e.T176329A1439072 | publisher = [[IUCN]] | date = 2012 | url = http://www.iucnredlist.org/details/176329/0 | doi = 10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T176329A1439072.en | access-date = 26 December 2017}}</ref>
 
== Pengenalan ==
Disebut ular gadung karena ular ini sepintas menyerupai pucuk tanaman [[gadung]] (''Dioscorea hispida'') yang hijau lampai.
Panjang tubuh ular gadung mencapai 2 meter, namun yang sering ditemui panjangnya antara 1 hingga 1.5 meter saja. Kepala berbentuk runcing seperti anak panah. Mata berukuran agak besar dengan pupil mendatar. Lingkar tubuh ular ini sebesar jari-kelingking tangan orang dewasa. Ekornya panjang dan runcing, kira-kira 1/3 panjang tubuhnya. Tubuh bagian atas berwarna hijau daun atau hijau kelabu, dengan tepian berwarna hitam, putih, atau biru pucat pada sisik-sisik bagian sisi badannnya. Bagian bawah tubuh berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan, dengan garis tipis berwarna kuning di kedua sisinya.<ref name="ULIN">http://ularindonesian.blogspot.com/p/ahaetulla-prasina.html</ref>
 
== Penyebaran dan kebiasaan ==
== Pemerian ==
Ular gadung tersebar luas mulai dari [[India]] bagian timur-laut, [[Bangladesh]], [[Myanmar]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Malaysia]], kepulauan [[Nusantara]] (Sumatera, Nias, Simeuleue, Kep. Mentawai, Kep. Riau, Bangka-Belitung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku), dan [[Filipina]] (Palawan, Calamian, Panay, Cebu).<ref>http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Ahaetulla&species=prasina&exact%5B0%5D=species</ref>
Ular berwarna hijau, panjang dan amat ramping. Terkadang ada pula yang berwarna coklat kekuningan atau krem atau keputihan, terutama pada hewan muda. Panjang tubuh keseluruhan mencapai 2 [[meter|m]], meski kebanyakan sekitar 1,5 m atau lebih; lebih dari sepertiganya adalah ekornya yang kurus seperti cambuk.
 
Habitat ular gadung adalah hutan terbuka dan perkebunan. Ular ini tinggal di pepohonan, tanaman, dan semak-semak liar yang subur. Ular ini juga sering dijumpai di pekarangan rumah. Makanan utama ular ini adalah cecak pohon, kadal pohon, dan katak pohon. Ular ini kadang-kadang juga memangsa anak burung yang ditinggal induknya. Jika merasa terganggu, ular ini akan melengkungkan lehernya hingga membentuk seperti huruf "S" lalu memipihkan lehernya, sehingga akan terlihat tepian sisik yang berwarna hitam, putih, dan/atau biru pucat supaya pengganggunya menjauh dan pergi.<ref name="ULIN"/>
Kepala panjang meruncing di moncong, jelas lebih besar daripada leher yang kurus bulat seperti ranting hijau. [[Mata]] besar, kuning, dengan celah mata ([[pupil]]) mendatar. ''Panjang moncong sekurangnya dua kali panjang mata''. Pipi dengan lekukan serupa saluran horizontal ke arah hidung, memungkinkan mata melihat dengan pandangan [[stereo]]skopik dan memperkirakan lokasi mangsa dengan lebih tepat.
 
== PemerianGaleri ==
Sisi atas tubuh (''dorsal'') hijau terang atau hijau agak muda, merata hingga ke ekor yang biasanya sedikit lebih gelap. Terkadang, bila merasa terusik, ular pucuk atau biasa disebut ular gadung pari (nama lain di jawa tengah)akan melebarkan, memipihkan dan melipat lehernya serupa huruf S, sehingga muncul warna peringatan berupa belang-belang putih dan hitam pada kulit di bawah [[sisik]]nya. Sisi bawah tubuh (''ventral'') hijau pucat keputihan, dengan garis tipis kuning keputihan di sepanjang tepi bawah tubuh (''ventrolateral'').
<gallery mode=packed heights=140px>
 
| image = Image:Ahaet prasina 060617 jbti.jpg|
Perisai ([[sisik ular|sisik-sisik besar]]) di bibir atas (''supralabial'') 8-9 buah, yang nomor 4 sampai 6 menyentuh mata. Sisik-sisik dorsal dalam 15 deret, 13 deret di dekat ekor. Sisik-sisik ventral 189-241 buah; sisik anal berbelah, jarang tunggal; sisik-sisik subkaudal 169-183 buah (Tweedie 1983: 154-207 buah).
Image:Ahaetulla prasina - Asian vine snake (orange morph).jpg|
 
Image:Ahaetulla prasina - Asian vine snake (white morph).jpg|
<gallery>
FileImage:AhaetullaOriental prasinawhip atsnake Sesbania sesban.jpg |(Ahaetulla prasina) di- pohonFlickr Jayanti- /Lip [[Sesbania sesban]]Kee.jpg|
Image:Asian Vine Snake 085.jpg|
{{Commonscat|Image:Ahaetulla prasina}}.jpg|
Image:Ahaetulla prasina at Sesbania sesban.jpg|
Image:Ahaetulla prasina preocularis yellow morph from Palanan - ZooKeys-266-001-g074.jpg|
Image:AsianVineSnake CincinnatiZoo.jpg|
Image:Oriental Vine Snake (Ahaetulla prasina) (8754419156).jpg|
Image:Oriental Vine Snake (Ahaetulla prasina) (8741874018).jpg|
Image:Oriental Vine Snake (Ahaetulla prasina) (8754420028).jpg|
Image:Oriental Vine Snake (Ahaetulla prasina) (8754452070).jpg|
</gallery>
 
== KebiasaanReferensi ==
{{reflist}}
Ular yang sering terlihat atau didapati di [[karang|pekarangan]], [[kebun]], [[hutan sekunder|semak belukar]] dan [[hutan]]. Senang berada di tajuk [[pohon|pepohonan]] dan [[semak]], ular gadung tidak jarang terlihat menjalar di atas tanah, [[rumput|rerumputan]], atau bahkan menyeberangi jalan. Terkadang ular ini terlihat menjulurkan kepalanya di antara dedaunan, dan sesekali bergoyang seolah sulur-suluran tertiup angin.
----
 
Ular gadung aktif di siang hari (''diurnal''), memburu aneka [[hewan]] yang menjadi mangsanya; seperti [[kodok]], [[cecak]] dan [[bunglon]], serta aneka jenis [[kadal]]. Bahkan juga [[burung]] kecil dan [[mamalia]] kecil.
 
Seperti banyak jenis ular pohon, ular gadung bersifat ''ovovivipar''. Telurnya menetas di dalam rahim dan keluar sebagai anak sepanjang kurang-lebih 20 cm. Sekali beranak jumlahnya mencapai 9 ekor.
 
Di Sumatra, ular ini ditemui mulai dari dekat pantai hingga ketinggian 1300 m dpl.
 
== Anak jenis dan Penyebaran ==
Ada empat anak jenis (subspesies) dari ''Ahaetulla prasina'', yakni:
* ''A.p. prasina'' ([[Friedrich Boie|Boie]], [[1827]]). Menyebar luas mulai dari [[India]] di barat, [[Bangladesh]], ke timur hingga [[Tiongkok]] ([[Hong Kong]]), ke selatan melewati [[Myanmar]], [[Vietnam]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], dan [[Singapore]]. Di [[Indonesia]], ular ini tersebar di [[Sumatra]] (termasuk [[Simeulue]], [[Nias]], [[Mentawai]], [[Riau]], [[Bangka]] dan [[Belitung]]), [[Borneo]] (termasuk [[Natuna]] dan [[Sebuku]]), [[Sulawesi]] (termasuk [[Buton]], [[Kepulauan Sula]] dan [[Sangihe]]), [[Jawa]], [[Madura]], [[Bali]], [[Lombok]], [[Sumbawa]], dan [[Ternate]].
* ''A.p. preocularis'' ([[Edward Harrison Taylor|Taylor]], [[1922]]), menyebar di [[Filipina]], termasuk di Luzon, Panay dan kepulauan Sulu.
* ''A.p. suluensis'' ([[M. Gaulke|Gaulke]], [[1994]]), menyebar di kepulauan Sulu, Filipina.
* ''A.p. medioxima'' [[James Lazell|Lazell]], [[2002]].
 
== Daya bisa ==
Ular gadung termasuk mudah ditangkap dan mudah dijinakkan. Ketika baru tertangkap, biasanya ular ini lebih agresif dan mudah terprovokasi. Memipihkan lehernya dan menampakkan warna-warna peringatannya, ular gadung akan mencoba menggigit penangkapnya. Namun dengan penanganan yang lemah lembut dan hati-hati, umumnya ular gadung dapat segera ditenangkan.
 
Bisa ular ini termasuk kategori menengah, dan dapat membunuh seekor burung [[bondol jawa|pipit]] dalam waktu beberapa menit saja. Akan tetapi sejauh ini diketahui tidak membahayakan manusia. Dampak gigitan bervariasi mulai dari luka gigitan kecil yang sedikit pedih, atau agak gatal, sampai ke pembengkakan ringan disertai sedikit rasa pegal. Secara tradisional, luka ini biasanya diolesi [[madu]], atau diberi [[antiseptik]] seperti larutan yodium untuk mencegah infeksi.
 
== Bahan bacaan ==
* David, P. & G. Vogel. 1997. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history notes''. Edition Chimaira. Frankfurt.
* Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo''. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu.
* Tweedie, M.W.F. 1983. ''The Snakes of Malaya''. The Singapore National Printers. Singapore
----
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.ecologyasia.com/verts/snakes/oriental_whip-snake.htm Ecology Asia, Snakes of Southeast Asia: Oriental Whip Snake]
{{Commonscat|Ahaetulla prasina}}
 
{{Commonscat|Ahaetulla prasina}}\
{{DEFAULTSORT:Gadung, ular}}
 
[[Kategori:Colubridae|gadung]]
[[Kategori:Ular Indonesia]]