Islam di Tajikistan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayah Surga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hidayah Surga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
Pada bulan Oktober 2005 Kementerian Pendidikan Tajik melarang seluruh siswinya mengenakan jilbab di sekolah-sekolah sekuler. Mengenakan jilbab, atau penutup kepala tradisional tradisional yang dikenakan oleh perempuan Muslim, dan simbol-simbol agama lain "tidak dapat diterima di sekolah-sekolah sekuler dan melanggar konstitusi dan undang-undang baru tentang pendidikan," kata Menteri Pendidikan Abdudjabor Rahmonov. Dia menyatakan keprihatinan bahwa siswa menghabiskan terlalu banyak waktu di masjid dengan mengorbankan pendidikan mereka. "Banyak menghabiskan malam di masjid-masjid dan tidak melakukan pekerjaan rumah mereka," kata Rahmonov, menambahkan bahwa selama bulan suci Ramadhan banyak tidak menghadiri kelas setelah shalat Jumat.
 
ratusan Baru-baru ini, menurut laporan yang belum dikonfirmasi, pemerintah Tajik telah menutup Masjid terdaftar menggambar penduduk setempat percaya bahwa tindakan keras sebenarnya terhadap agama Islam. <ref name="earthtimes.org">{{Cite web|url=http://www.earthtimes.org/articles/show/104470.html|title=show/104470.html|date=|publisher=Earth Times|access-date=2016-01-20}}</ref>Menurut laporan, beberapa masjid telah hancur sementara yang lain telah diubah menjadi usaha-usaha .<ref name="earthtimes.org">{{Cite web|url=http://www.earthtimes.org/articles/show/104470.html|title=show/104470.html|date=|publisher=Earth Times|access-date=2016-01-20}}</ref>  Beberapa berspekulasi bahwa tindakan keras adalah hasil dari kekhawatiran pemerintah Masjid menjadi "tidak aman", atau bahwa Imam tidak bertindak "bertanggung jawab."<ref name="earthtimes.org">{{Cite web|url=http://www.earthtimes.org/articles/show/104470.html|title=show/104470.html|date=|publisher=Earth Times|access-date=2016-01-20}}</ref>
 
Tajikistan menandai 2009 sebagai tahun untuk memperingati ahli hukum [[Abu Hanifah]] Muslim Sunni, sebagai bangsa mengadakan sebuah simposium internasional yang dikuti ilmuan dan pemimpin agama.<ref>{{cite web|url=http://www.todayszaman.com/tz-web/news-186549-109-today-marks-18th-year-of-tajik-independence-and-success.html|title=Today marks 18th year of Tajik independence and success|work=TodaysZaman|accessdate=14 February 2015}}</ref> pembangunan salah satu masjid terbesar di dunia, yang didanai oleh [[Qatar]], diumumkan pada bulan oktober 2009. Masjid yang direncanakan akan dibangun di Dushanbe dan konstruksi dikatakan akan selesai pada 2014.<ref>{{cite web|url=http://www.thenational.ae/news/world/middle-east/qatar-paying-for-giant-mosque-in-tajikistan|title=Qatar paying for giant mosque in Tajikistan|author=Daniel Bardsley|publisher=|accessdate=14 February 2015}}</ref> Pada tahun 2010, Tajikistan menyelenggarakan sidang [[Organisasi Kerjasama Islam|Organisasi Konferensi Islam]] dengan delegasi dari 56 negara-negara anggota pertemuan di Dushanbe, tajikistan.<ref>{{cite web|url=http://www.rferl.org/content/Top_Islamic_Body_Holds_Foreign_Minister_Meeting_In_Dushanbe/2045729.html|title=Top Islamic Body Holds Foreign Minister Meeting In Dushanbe|work=RadioFreeEurope/RadioLiberty|accessdate=14 February 2015}}</ref>