Ranavalona III: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38:
[[Berkas:Crown of Queen Ranavalona III.jpg|jmpl|ka|150px|[[Mahkota Ratu Ranavalona III]]]]
Ranavalona III diangkat sebagai ratu setelah kematian Ratu [[Ranavalona II]] pada tanggal [[13 Juli]] [[1883]].<ref name="uq.net" /> Ia lalu pindah ke Tsarahafatra, sebuah rumah kayu di lahan kerajaan di [[Rova dari Antananarivo|kompleks Rova]] di [[Antananarivo]].{{sfn|Nativel|2005|p=112}} Ketika Ranavalona berulang tahun yang ke-22 pada 22 November 1883, ia dimahkotai di daerah Mahamasina di Antananarivo, dan mendapat gelar "Yang Mulia Ranavalona III atas rahmat Tuhan dan kehendak rakyat, Ratu Madagaskar, dan Pelindung hukum Bangsa".{{sfn|Stratton|1964|p=142}} Ia memutuskan untuk melanggar tradisi dengan melengkapi rombongan tentara pada upacara penobatannya dengan sekelompok siswa yang terdiri dari 500 siswa dan 400 siswi dari sekolah-sekolah terbaik di ibu kota. Gadis-gadis tersebut berpakaian putih, sedangkan anak laki-laki mengenakan seragam tentara dan melakukan latihan militer tradisional dengan tombak. Ranavalona dinobatkan dengan mengenakan gaun sutra putih dengan kereta merah yang menampilkan hiasan sulaman dan emas.
Seperti dua pendahulunya, Ranavalona melakukan perkawinan politik dengan Perdana Menteri Rainilaiarivony. Peran ratu muda kebanyakan hanya bersifat upacara semata, karena hampir semua keputusan politik yang penting diambil oleh perdana menteri yang jauh lebih tua dan berpengalaman. Ravanalona sering diminta untuk menyampaikan pidato resmi (''[[ohabolana|kabary]]'') kepada masyarakat, dan ia juga muncul di muka umum untuk meresmikan gedung-gedung baru, seperti sebuah rumah sakit di Isoavinandriana dan sekolah putri di Ambodin'Andohalo.{{sfn|Cousins|1895|p=73}} Pada masa pemerintahannya, bibi Ranavalona yang bernama Ramisindrazana menjadi penasihatnya dan memiliki pengaruh yang cukup besar di istana. Saudara perempuan Ranavalona yang lebih tua, Rasendranoro (yang tinggal dengan putranya, Rakatomena, dan istrinya, Razafinandriamanitra, di Rova), juga merupakan seorang pendamping dekatnya. Seorang wartawan Amerika Serikat yang mengunjungi istananya melaporkan bahwa Ranavalona menghabiskan banyak waktu luangnya dengan bermain layangan atau [[loto]] dengan kerabat dan wanita-wanita lainnya di istana.<ref name="SAS" /> Ia juga gemar merajut, menjahit, dan [[merenda]], dan seringkali ia membawa proyek kerajinan terbarunya untuk dikerjakan selama pertemuan kabinet.{{sfn|Stuart Robson|1896|pp=103–104}} Dia sangat menyukai pakaian mewah, dan merupakan satu-satunya penguasa monarki Madagaskar yang mengimpor sebagian besar pakaiannya dari [[Paris]] daripada [[London]].<ref name="SAS" />
Baris 84:
Dalam waktu sebulan, rombongan tersebut dipindahkan ke sebuah rumah milik Madame de Villentroy, yang terletak di sudut rue de l'Arsenal dan rue du Rempart di dekat kantor pemerintah Prancis di St Denis. Ranavalona dilaporkan senang dengan rumah dua lantai tersebut, yang memiliki taman bertembok besar, atap yang memiliki bubungan, dan [[veranda|beranda]] yang mengitari rumah. Rumah tersebut tidak hanya dihuni oleh Ranavalona, bibinya, saudara perempuannya, dan cucu saudaranya, tetapi juga dibantu oleh dua sekretaris, seorang juru masak, seorang pembantu, tiga pelayan untuk Ranavalona, dan beberapa pelayan lainnya untuk bibi dan saudarinya. Pendeta pribadi Ratu juga diperbolehkan berkunjung secara bebas ke rumah Ranavalona.{{sfn|Barrier|1996|p=267}}
Rombongan ratu menempati rumah di Réunion hanya dalam waktu kurang dari dua tahun. Saat ketegangan antara Inggris dan Prancis kembali menguat (kali ini terkait dengan konflik di Sudan), Prancis merasa khawatir bahwa pemberontakan akan kembali meletus di Madagaskar. Kedekatan lokasi ratu dengan Madagaskar dianggap dapat mendorong para pemberontak untuk bergerak. Aparat Prancis lalu secara mendadak memutuskan untuk memindahkan Ranavalona dan rombongannya ke Aljazair. Pada tanggal [[1 Februari]] [[1899]], Ranavalona dan keluarganya diperintahkan untuk naik ke atas '' Yang-Tse'' disertai dengan penerjemah-sekretaris dan beberapa pembantu rumah tangga.{{sfn|Barrier|1996|pp=269–271}} Dalam perjalanan yang berlangsung selama 28 hari ke pelabuhan [[Marseilles]] di Prancis, para penumpang sempat singgah di beberapa pelabuhan lainnya seperti [[Mayotte]], [[Zanzibar]], [[Aden]], dan [[Djibouti]].{{sfn|Barrier|1996|pp=273–274}} Sepanjang perjalanan, kapten-kapten yang bertanggung jawab diperintahkan untuk memastikan agar Ranavalona tidak berbicara dengan siapa pun yang bukan orang Prancis. Rombongan ini selama beberapa bulan ditahan di Marseilles sebelum dipindahkan ke sebuah vila di daerah Mustapha Superieur di [[Aljazair]].{{sfn|Randrianja|2001|pp=100–110}} Harapan Ranavalona untuk dibawa ke [[Paris]] pupus. Ia sangat kecewa setelah mendengar bahwa ia dikirim ke Aljazair, dan konon ia menangis dan berkata, "Siapa yang tahu apa yang terjadi besok? Hanya kemarin saya adalah seorang ratu; Hari ini saya hanyalah seorang wanita yang tidak bahagia dan patah hati".
=== Aljazair ===
Baris 123:
|archiveurl = http://www.webcitation.org/5w6O5fNkX
|archivedate = 27 Januari 2011
}}▼
{{cite encyclopedia▼
|last = Carpenter▼
|first = Frank G.▼
|date = 23 Januari 1908▼
|editor-last = Pattengill▼
|editor-first = Henry▼
|contribution = Madagascar's Ex-Queen▼
|title = Moderator-Topics▼
|volume = 28▼
|issue = 19▼
|publisher =▼
|location = Lansing, MI▼
}}
</ref>
Baris 216 ⟶ 199:
| ref = harv
}}
▲* {{cite encyclopedia
▲|last = Carpenter
▲|first = Frank G.
▲|date = 23 Januari 1908
▲|editor-last = Pattengill
▲|editor-first = Henry
▲|contribution = Madagascar's Ex-Queen
▲|title = Moderator-Topics
▲|volume = 28
▲|issue = 19
▲|publisher =
▲|location = Lansing, MI
| ref = harv
▲}}
* {{cite news
| newspaper = The Bookman
|