Akihito: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
Akihito merupakan putra pertama dan anak kelima (dari tujuh bersaudara) Kaisar Showa ([[Hirohito]]) dan Maharani Kojun ([[Permaisuri Kōjun|Nagako]]). Bergelar ''Tsugu no miya'' (継宮; Pangeran Tsugu) semasa kanak-kanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun.
 
Ketika kota [[Tokyo]] [[Pengeboman Tokyo|dibom]] oleh pihak Amerika pada Maret [[1945]], ia dan saudara mudanya, [[Pangeran Masahito]] (sekarang [[Pangeran Hitachi]]), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas [[Perang Dunia II]], Pangeran Akihito belajar [[Bahasa Inggris|Inggris]] dengan [[Elizabeth Gray Vining]] guru wanita asal [[Amerika Serikat]] yang tugas utamanya adalah memperkenalkan dan mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang<ref>Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, 2004</ref>. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di [[Universitas Gakushuin]] di [[Tokyo]] dan tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi laut dan mempelajarinya sungguh-sungguh. Ia juga senang mendengarkan musik, klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge.
 
Walaupun ia merupakan putra mahkota [[Takhta Bunga Seruni]] dari [[23 Desember]] [[1933]], pelantikan resmi sebagai Pangeran (''Rittaishi no Rei'') berlangsung pada [[10 November]] [[1951]] di Istana Kaisar.