Liem Koen Hian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
[[Berkas:Koen_HIAN_copy.jpg|jmpl]]
 
'''Liem Koen Hian''' adalah seorang tokoh [[wartawan]] dan [[politik]] [[Indonesia]]Hindia Belanda. Ia dilahirkan di [[Banjarmasin]] pada [[1897]] dalam keluarga pedagang kecil [[Tionghoa]] [[peranakan]], dan wafat di [[Medan]], [[5 November]] [[1952]]. Ia tidak lulus sekolah di [[HCS]]—hanya sampai kelas 6 dari 7 kelas—karena dikeluarkan dari sekolah, sebab menantang berkelahi seorang gurunya yang berkebangsaan [[Belanda]]. Lalu ia bekerja sebagai pegawai kecil di sebuah [[perusahaan]]. Akan tetapi minatnya pada [[jurnalisme]] membuatnya beralih kerja ke sebuah [[harian]] di [[Balikpapan]]. Sulit dipastikan, apakah ia bekerja di [[surat kabar]] (SK) ''Penimbang'', SK ''Pengharepan'', atau ''Borneo Post''. Dia mendirikan dan menjadi motor beberapa penerbitan di Hindia Belanda pada masa kolonialisme Belanda.
 
== Menjadi wartawan ==
Baris 20:
 
== Melepas Kewarganegaraan Indonesia ==
Perjalanan hidup Liem mengalami kegetiran. Setelah Indonesia merdeka, Liem Koen Hian pernah menjadi penyelundup obat-obatan di daerah pendudukan. Pada akhir tahun [[1951]] ia punya satu [[apotek]] di kawasan [[Tanah Abang]]. Pada tahun itu pula, Liem ditangkap dan ditahan oleh pemerintah [[Soekiman Wirjosandjojo|Soekiman]] selama beberapa waktu atas tuduhan menjadi simpatisan [[kiri]]. Saat itu Soekiman sedang melakukan pembersihan sisi kiri.
 
Liem lalu meminta bantuan kepada kawan dekatnya, Menteri Luar Negeri, Ahmad Soebarjo.<ref>''Majalah Tempo'', 23 Desember 2008, hal. 62. </ref> Tapi, bantuan itu tak kunjung turun. Kejadian ini sangat mengecewakan Liem Koen Hian. Ditambah dengan pengaruh perkembangan dan perubahan di [[Tiongkok]], akhirnya Liem memutuskan untuk menanggalkan kewarganegaraan Indonesianya.