Batang Lunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Pada zaman penjajahan Belanda, aliran Batang Lunto men­jadi modal utama untuk [[Pembangkit listrik tenaga uap|pem­bang­kit listrik bertenaga uap (PLTU)]] yang dibangun pada 1894 di kawa­san Mudik Air, [[Kubang Sirakuak Utara, Lembah Segar, Sawahlunto|Kubang Sirakuak]], [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] <ref name=":0">{{Cite news|url=https://harianhaluan.com/mobile/detailberita/40380/sawahlunto-targetkan-batang-lunto-jadi-ikon-wisata|title=Sawahlunto Targetkan Batang Lunto Jadi Ikon Wisata|newspaper=harianhaluan|access-date=2018-05-01}}</ref> <ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.jelajahsumbar.com/masjid-nurul-iman-sawahlunto/|title=Masjid Agung Nurul Iman Sawahlunto {{!}} Jelajah Sumbar|website=www.jelajahsumbar.com|language=en-US|access-date=2018-05-01}}</ref>. Aliran air yang semakin berkurang membuat pemerintah memindahkan pembangkit listrik tenaga uap ke [[PLTU Salak]] pada 1924 dan beroperasi hingga 2010 <ref name=":1" /> <ref>{{Cite news|url=http://republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/10/12/04/150477-pltu-salak-di-sawahlunto-tidak-lagi-beroperasi|title=PLTU Salak di Sawahlunto tidak Lagi Beroperasi {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2018-05-01}}</ref>.
 
Berselang waktu, kawasan pem­bangkit listrik uap itu berubah menjadi gu­dang senjata <ref name=":0" />. Kini, pembangkit listrik uap dan bekas gudang senjata itu telah berubah menjadi mesjid[[Masjid Agung Nurul Islam]] Sawahlunto.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==