Kebo Iwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Penambahan kata yang belum ada Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4:
Panglima muda yang bertempat tinggal di desa Blahbatuh dan anak dari Panglima Rakyan Buncing ini sering digambarkan sebagai pemuda bertubuh tinggi besar yang mengusai seni perang selain ilmu arsitektur. [[Undagi]] (arsitek tradisonal Bali) ini membangun berbagai tempat ibadah di Bali dan tak segan-segan mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan fisiknya.
Mahapatih [[Majapahit]], [[Gajah Mada]], memandang Kebo Iwa dan [[Pasung Grigis]], panglima Bali yang lebih senior dan ahli strategi militer, sebagai batu sandungan politik ekspansionisnya. Untuk itu ia melakukan tipu muslihat dengan menghadap raja Bali dan menawarkan perdamaian. Ia mengundang Kebo Iwa untuk datang ke Majapahit dan dinikahkan dengan seorang putri dari Lemah Tulis sebagai tanda persahabatan antar kedua negara. Namun sesampai di Majapahit, Kebo Iwa kemudian dibunuh. Waktu itu kebo gajah mada merasa kalau dirinya telah berhasil membunuh kebo iwa, tpi pada kenyataanya tidak. Kebo iwa masih hidup, mereka pun terus saling bertempur gajah mada pun merasa sangat tadak mungkin mengalahkan kebo iwa. Kebo iwa merasa kuatnya keinginan gajah mada untuk menyatukan nusantara. Tapi jika kebo iwa menuruti keinginan gajah mada untuk menaklukan bali sama saja kebo iwa dianggap sebagai penghianat kerajaan bali. Kebo iwa pun membisikan kelemahan nya, setelah gajah mada tahu kelemahnya kebo iwa sekarat meningggal melawan gajah mada. Gajah mada merasa sangat sedih telah kehilangan seseorang yang sangat kuat seperti kebo iwa.
Gugurnya Kebo Iwa mempermudah ekspedisi penaklukan Bali yang dipimpin [[Adityawarman]], panglima berdarah [[Singhasari]]-[[Kerajaan Dharmasraya|Dharmasraya]], pada tahun [[1343]].
|