Dagashi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15:
Gula dikenal di Jepang pada tahun [[754]] (zaman Nara)<ref name="okashi" /> Ketika itu, biksu [[Jianzhen|Ganjin]] dari Dinasti Tang tiba di Jepang membawa hadiah berupa bungkahan gula untuk Kaisar Jepang. Setelah itu, utusan Jepang ke Dinasti Tang membawa pulang oleh-oleh berupa gula, namun jumlah yang dibawa pulang hanya sedikit dan hanya dapat dinikmati kalangan atas. Gula mulai dipakai untuk membuat kue pada [[zaman Kamakura]] setelah impor gula dilakukan dalam jumlah besar. Sebelum adanya gula impor dari Dinasti Tang, rasa manis penganan orang Jepang didapat dari ''amazura'', ''madu'', dan ''mizuame''. Produksi gula dalam negeri Jepang baru dimulai setelah dibukanya perladangan [[tebu]] di [[Amami Ōshima|Ōshima]], [[Kagoshima]] pada tahun [[1596]], serta di [[Kyushu]] dan [[Shikoku]] pada tahun [[1716]].<ref name="okashi" />
Kue dan manisan [[Portugal]] seperti [[castella]], [[biskuit]], [[bolo]], [[konpeito]], dan [[aruheito]] dikenal orang Jepang bersamaan dengan masuknya agama Kristen dan [[senapan
Penduduk Edo antara tahun 1804-1830 sudah mengenal [[imagawayaki]], [[gokabō]], [[kōbaiyaki]], dan [[karintō]]. Pada [[Bakumatsu|akhir Keshogunan Edo]], kue [[kirizanshō]] sangat populer. [[Wagashi]] yang dikenal di Jepang sekarang ini hampir semuanya berasal dari [[zaman Edo]].<ref name="okashi" />
|