Herman Lantang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
||
Baris 2:
'''Herman Lantang''' adalah mantan mahasiswa jurusan Antropologi di FSUI dan juga mantan ketua senat Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 60 an. Herman Lantang juga salah satu pendiri Mapala UI dan pernah
menjabat sebagai ketuanya pada tahun 1972 - 1974. Herman Lantang adalah sahabat dari Soe Hoek Gie yang pernah menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI untuk menggulingkan pemerintahan
Sampai sebelum film biografi "'''GIE'''" muncul di layar perak, tak banyak orang yang menggubris kehadiran tokoh yang satu ini, kecuali, lagi - lagi, komunitas pencinta alam, yang sangat mengagungkan sikapnya yang tetap rendah hati.
Sebenarnya, pria tua yang kini lebih banyak menghabiskan sisa hidupnya di rumah, dilahirkan di sudut kota kecil
Lalu, setelah tamat dari
pendidikan formalnya, ketika di terima di SMA 1 (
Tak puas sampai disitu, Herman mulai melirik perguruan tinggi yang menurutnya akan memberikan sistem pendidikan terbaik. Saat itu, pada tahun 1960, melalui segudang test yang cukup rumit, ia pun berhasil di terima di
Selama menjadi mahasiswa, pribadi yang tangguh dengan idiologi sosialisnya mulai terbentuk. Melihat banyak rekan - rekan seangkatannya yang lebih memilih jalur politik praktis untuk mencapai kemapanan. Ia dan rekan lainnya malah memilih alam sebagai media pengembangan diri. Menurutnya, hanya di alam kita bisa mengenal karakter masing - masing yang sebenarnya. Tak ada yang tersembunyi. Di
"'''Politik tai kucing'''", Begitu tutur
Kemudian, ketika tak lagi berkegiatan di dalam kampus, jiwa petualangan pula yang membuat Herman bisa di terima di beberapa perusahaan pengeboran minyak ternama, seperti:
Kini,
Kecintaannya terhadap dunia boga ini pula yang membuatnya banting stir menjadi pengusaha toko kue sejak dua tahun silam. Dengan modal ala kadarnya, rumahnya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan pun disulap menjadi toko kue "'''''Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe'''''", yang menjual aneka panganan kue - kue klasik yang menurutnya agak susah ditemukan di Jakarta.
Si pemilik nomor anggota
Didampingi oleh satu dari dua anaknya, ia memasak sendiri kue - kue itu. Herman mengaku memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, sebut saja oentbijkoek dan klappertaart. Selain itu, ia juga punya tante yang jago masak kue Belanda. Biasanya di suatu kesempatan sang tante akan menularkan kemampuannya memasak kepada keluarga yang lain.
|