Yohanes Kourkouas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 31:
[[Berkas:87EarlyBagratid884-962.gif|jmpl|ka|250px|alt=Map of the southern Caucasus and the area of eastern Turkey and northern Iraq and Syria. Greater Armenia in the center with minor Caucasian principalities to its northeast, the Byzantines to the west and the Abbasid caliphate to the south and east.|Map Armenia dan negara Kaukasia pada pertengahan abad ke-10.]]
 
Pada 927–928, Kourkouas meluncurkan serangan besar ke [[Bagratid Armenia|Armenia]]. Setelah mengambil Samosata ([[Samosata|Samsat]] modern), benteng penting di Efrat, Bizantium maju sejauh ibukotaibu kota Armenia [[Duin|Doύbios]].<ref name="Treadgold479"/> Serangan balasan Arab memaksa mereka keluar dari Samosata setelah hanya beberapa hari, dan Dvin, yang dibela oleh jenderal [[wangsa Sajid|Sajid]], Nasr al-Subuki, berhasil bertahan dalam pengepungan Bizantium, sampai kerugian memuncak memaksa Bizantium untuk mengabaikannya.<ref>{{harvnb|Ter-Ghewondyan|1976|p=77}}.</ref> Pada saat yang sama, [[Thamal al-Dulafi|Thamal]], emir Tarsus, berhasil menggerebek ke Anatolia selatan dan menetralisasikan [[Ibn al-Dahhak]], pemimpin [[Orang Kurdi|Kurdi]] setempat yang mendukung Bizantium.<ref>{{harvnb|Runciman|1988|p=138}}.</ref> Bizantium kemudain berbalik ke arah emirat [[wangsa Kaysite|Kaysite]] di wilayah [[Danau Van]] di Armenia selatan. Pasukan Kourkouas menjarah wilayah tersebut dan merebut kota [[Khlat]]i dan [[Bitlis]], di mana mereka dikatakan telah mengganti ''[[Minbar]]'' [[Masjid]] dengan salib. Orang-orang Arab setempat menghimbau bantuan kepada Khalifah dengan sia-sia, mendorong eksodus Muslim dari wilayah tersebut.<ref name="TG82">{{harvnb|Ter-Ghewondyan|1976|p=82}}.</ref><ref name="Treadgold480">{{harvnb|Treadgold|1997|p=480}}.</ref><ref>{{harvnb|Runciman|1988|pp=138–139}}.</ref> Penyerangan ini, lebih dari {{convert|500|km}} dari wilayah kekaisaran terdekat, jauh dari strategi berpikiran keras yang dilalui Bizantium selama abad-abad sebelumnya dan menyoroti kemampuan baru tentara kekaisaran.<ref name="Whittow317"/> Namun demikian, kelaparan di Anatolia dan urgensi kampanye paralel di [[Katepanikion Italia|Italia selatan]] memperlemah kekuatan Kourkouas. Pasukannya dikalahkan dan didorong kembali oleh [[Muflih al-Saji|Muflih]], mantan ''[[ghulām|ghulam]]'' Sajid dan gubernur [[Azerbaijan (Iran)|Azerbaijan]].<ref name="TG82"/><ref name="Treadgold480"/><ref name="Runciman139">{{harvnb|Runciman|1988|p=139}}.</ref>
 
Pada tahun 930, serangan Melias terhadap Samosata kalah berat; di antara para perwira terkemuka lainnya, salah seorang putranya ditangkap dan dikirim ke [[Bagdad]].<ref name="Runciman139"/> Belakangan pada tahun yang sama, Ioannes dan saudaranya Theofilos mengepung Theodosiopolis ([[Erzurum]] modern), ibu kota emirat Qaliqala.<ref>{{harvnb|Runciman|1988|pp=139–140}}.</ref> Kampanye itu dipersulit oleh intrik sekutu nyata mereka, penguasa [[Kerajaan Iberia|Iberia]], [[Kepangeranan Tao-Klarjeti|Tao-Klarjeti]]. Karena membenci perluasan wewenang Bizantium langsung yang berdekatan dengan perbatasan mereka sendiri, orang-orang Iberia telah menyediakan pasokan ke kota yang terkepung. Begitu kota itu ditanamkan, mereka dengan lantang menuntut agar Bizantium menyerahkan beberapa kota yang direbut, tetapi ketika salah satu dari mereka, benteng Mastaton, menyerah, orang-orang Iberia segera mengembalikannya kepada orang-orang Arab. Karena Kourkouas perlu menjaga orang Iberia tetap tenang dan sadar bahwa tingkah lakunya diamati dengan seksama oleh pangeran-pangeran Armenia, dia tidak bereaksi terhadap penghinaan ini.<ref name="Runciman140">{{harvnb|Runciman|1988|p=140}}.</ref> Setelah tujuh bulan pengepungan, Theodosiopolis jatuh di musim semi 931 dan diubah menjadi budak bawahan, sementara, menurut ''[[De Administrando Imperio]]'' Konstantinos VII, semua wilayah utara [[sungai Aras]] diberikan kepada raja Iberia, [[David II dari Iberia|David II]]. Seperti di Melitene, pemeliharaan kendali Bizantium atas Theodosiopolis terbukti sulit dan penduduk tetap gelisah. Pada tahun 939, ia memberontak dan mengusir Bizantium, dan [[Theofilos Kourkouas]] akhirnya tidak bisa menaklukkan kota sampai tahun 949. Kemudian sepenuhnya dimasukkan ke dalam Kekaisaran dan penduduk Muslimnya diusir dan digantikan oleh pemukim Yunani dan Armenia.<ref name="Runciman140"/><ref>{{harvnb|Whittow|1996|p=322}}; {{harvnb|Holmes|2005|p=314}}.</ref>