Media daring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ainiiemma (bicara | kontrib)
Valkyrie j (bicara | kontrib)
Baris 4:
Munculnya jaringan internet di dunia pada tahun 1990-an mempengaruhi sejarah berkembangnya media daring di Indonesia. Perkembangan media daring Indonesia dibagi dalam 4 babak:
===Generasi pertama (pertengahan 1990an)===
Internet baru mulai dikembangkan di Indonesia pada awal 1990an sebagai sebuah proyek hobi. 1994, penyedia jasa internet komersil pertama muncul di Indonesia, yaitu Indonet. Republika Online dirilis pada tanggal 17 Agustus 1995. Perilisan tersebut bertepatan dengan dua tahun Harian Republika terbit. Kemudian disusul Tempo Interaktif (yang kini tempo.co), setelah kantor Tempo diberedel oleh rezim Orde Baru, yang berdiri pada tahun 1996. Bisnis Indonesia merilis situsnya pada 2 September 1996. Bisnis.com merupakan versi online dari Harian Bisnis Indonesia, media ekonomi pertama yang melebarkan jangkauannya ke dalam bentuk situs. Setahun kemudian tepatnya 11 Juli 1997 Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online. Tak lama setelahnya, Kompas Online dirilis pada 22 Agustus 1997. Kelima portal berita ini tidak lain hanya memindahkan isi media cetaknya ke internet. Sehingga berita yang ditampilkan hanya bersifat statis. Selain itu minimnya infrastruktur juga membuat media daring Indonesia tidak banyak diakses seperti sekarang.
===Detik sangsebagai pelopor (1998)===
Kemudian disusul Tempo Interaktif (yang kini tempo.co), setelah kantor Tempo diberedel oleh rezim Orde Baru, yang berdiri pada tahun 1996. Bisnis Indonesia merilis situsnya pada 2 September 1996. Bisnis.com merupakan versi online dari Harian Bisnis Indonesia, media ekonomi pertama yang melebarkan jangkauannya ke dalam bentuk situs. Setahun kemudian tepatnya 11 Juli 1997 Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online. Tak lama setelahnya, Kompas Online dirilis pada 22 Agustus 1997. Kelima portal berita ini tidak lain hanya memindahkan isi media cetaknya ke internet. Sehingga berita yang ditampilkan hanya bersifat statis. Selain itu minimnya infrastruktur juga membuat media daring Indonesia tidak banyak diakses seperti sekarang.
===Detik sang pelopor (1998)===
Detik didirikan oleh Budiono Darsono (eks jurnalis Tabloid Detik), Yayan Sopyan (eks jurnalis Tabloid Detik), Abdul Rahman (eks jurnalis Tempo), dan Didi Nugrahadi. Situs detik.com dirilis pada tanggal 9 Juli 1998. Detik.com sama sekali tidak terhubung dengan Tabloid Detik. Detik.com membawa beberapa perubahan baru.
 
Baris 19 ⟶ 18:
Pengawasaan dan cengkeraman pemerintah yang ketat pada media saat itu membuat media daring menjadi sarana alternatif pers maupun aktivis untuk menyuarakan suara mereka tentang kebobrokan pemerintah saat itu. Misalnya www.kdpnet.activist.com dan www.kdp.usa.net. Media daring lalu mendapatkan pasarnya karena dampak dari kejenuhan masyarakat pasca reformasi tahun 1998. Media daring dianggap lebih menguntungkan karena investasinya lebih murah dibandingkan media cetak. Sayangnya, media daring yang dianggap akan membawa banyak keberuntungan, satu-persatu tutup hingga tahun 2003 karena biaya operasional yang tak mampu lagi mereka handle. Terdapat sekitar 500-an situs media daring yang tutup pada waktu itu, termasuk situs yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya www.satunet.com, www.berpolitik.com, www.satuwanita.com, dan sebagainya. Hanya beberapa media daring saja yang mampu bertahan melalui krisis tersebut. Terutama media-media daring yang ditopang oleh media induk berbasis cetak yang pada saat yang sama mengalami euforia pasca reformasi.
===Musim semi (2003 - sekarang)===
Beberapa media daring muncul sebagai penanda permulaan era media baru di Indonesia. Di awal 2003 kapanlagi.com hadir sebagai media daring hiburan pertama yang dikonsepkan oleh Steve Christian. Tahun 2012 Steve Christian membangun situs www.merdeka.com untuk merambah kearah news. Awal 2006 PT Media Nusantara Citra (MNC) telah memiliki tiga stasiun televisi, RCTI, Global TV, dan TPI, ikut merambah ke platform internet dengan situs www.okezone.com. Tak lama kemudian, Bakrie Group menyusul dengan membuat konsep media online baru yang bernama vivanews.com. Persaingan semakin ketat, Grup Kompas Gramedia melakukan rebranding Kompas Cyber Media menjadi Kompas.com. Wajah baru media daring Grup Kompas Gramedia diikuti dengan langkah sinergi yang mengkonvergensikan media-media didalamnya. Hal serupa dilakukan Tempo dengan mengganti Tempo Interaktif dengan Tempo.co. Dan membawa tempo meraih sejumlah prestasi. Teknologi internet di era Web 2.0 memungkinkan peningkatan interaksi antara pembaca didalam media daring. Sehingga terbuka ruang diskusi berupa forum bahkan fitur blog, yang memungkinkan pembaca menjadi pengguna didalam media daring, seperti, detikblog, kompasiana, dan indonesiana.
Hal serupa dilakukan Tempo dengan mengganti Tempo Interaktif dengan Tempo.co. Dan membawa tempo meraih sejumlah prestasi.
Teknologi internet di era Web 2.0 memungkinkan peningkatan interaksi antara pembaca didalam media daring. Sehingga terbuka ruang diskusi berupa forum bahkan fitur blogging, yang memungkinkan pembaca menjadi pengguna didalam media daring, seperti, detikblog, kompasiana, dan indonesiana.
 
==Karakteristik ==