Wanita di peradaban Maya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pekerjaan: supaya tidak out of context
Baris 32:
Kebudayaan Maya Klasik mendefinisikan masa-masa menjadi seorang ibu sebagai suatu proses reproduksi biologis, dan kehamilan serta penderitaan saat melahirkan dari seorang wanita Maya dipandang sebagai suatu pengorbanan yang suci.{{Sfn|Ardren 2002|p=239}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=128}} Bahkan, masyarakat Maya Klasik menggambarkan proses kelahiran sebagai pertempuran dimana seorang bayi dapat membunuh ibunya. Dalam masa-masa penderitaan tersebut, suatu benda yang melambangkan sosok ''[[Ix Chel]]'', dewi kelahiran dalam kepercayaan Maya, ditempatkan di bawah tempat tidur dari ibu yang melahirkan. ''Ix Chel'' digambarkan sebagai seorang dukun bayi tua yang membantu sang ibu bayi yang tengah berjuang dalam pertempuran antara hidup dan mati.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=128}} "Penderitaan luar biasa dalam pertempuran" yang dialami ibu bayi dibuktikan oleh bukti-bukti arkeologis, banyak bukti-bukti dari hasil penggalian menunjukan bahwa angka harapan hidup wanita Maya pada periode ini lebih pendek dari laki-laki yaitu hanya 35 tahun jika dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki angka harapan hidup 45 tahun. Hal ini terjadi kemungkinan akibat usia pernikahan dan melahirkan yang relatif sangat muda. Kelahiran seorang anak kemudian dipandang membawa perubahan besar bagi keluarga mereka untuk berbagai alasan. Anak dipandang sebagai kekayaan dan nasib baik untuk ibu dan keluarganya.{{Sfn|Ardren 2002|p=240}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}}
 
== Pekerjaan ==<!--
[[Berkas:Metate-NPS.jpg|jmpl|230x230px|Benda seperti ''cobek'' yang digunakan wanita Maya untuk "menggiling" jagung.]]-->
Jika dibandingkan dengan peradaban di wilayah lain di dunia pada periode yang sama, posisi seorang wanita Maya memiliki posisi yang jauh lebih kuat di bidang ekonomi. Seorang anak perempuan dapat mewarisi kekayaan dan aset yang dimiliki keluarganya, meskipun anak laki-laki biasanya lebih diutamakan sebagai pewaris.{{Sfn|Ruggles 2014|p=715-716}} Hasil tenun yang dihasilkan oleh para wanita Maya juga membuat mereka mendapat posisi penting baik secara sosial maupun dalam pandangan pemerintah kota. Wanita Maya memiliki biasanya bekerja di rumahnya sendiri meskipun terkadang mereka juga dapat bekerja di ladang dan sebaliknya suaminya terkadang dapat juga bekerja di rumah.{{Sfn|Ardren 2002|p=31-40}} Wanita yang berasal dari kalangan warga biasa memiliki tiga aktivitas utama dalam rumah tangganya selain membesarkan dan mengasuh anak.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}} Ketiga aktivitas tersebut yakni membuat pakaian, merawat kebun kecil, dan mengolah makanan.<ref name=":0" /><ref name=":7">{{Cite journal|last=Stockett|first=Miranda K.|date=2005-12-01|title=On the importance of difference: re-envisioning sex and gender in ancient Mesoamerica|url=https://doi.org/10.1080/00438240500404375|journal=World Archaeology|volume=37|issue=4|pages=566–578|doi=10.1080/00438240500404375|issn=0043-8243}}</ref> Wanita dari kalangan bangsawan biasanya memiliki pekerjaan pada tingkat kepentingan yang berbeda-beda dalam kebudayaan Maya. Mereka dapat menjadi seorang ''mak comblang'', seniman, pengrajin, atau penulis ([[kodeks]]). Dua sosok penulis yang dapat dijadikan contoh adalah Putri Penulis Langit dari [[Yaxchilan]] dan Putri Jaguar. Kedua putri ini telah memperoleh pendidikan dan pelatihan yang tinggi sehingga memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Seorang wanita yang berprofesi sebagai ''mak comblang'' juga harus memiliki hobi membaca dikarenakan mereka harus melihat data-data sejarah dari suatu keluarga untuk mencocokan dua orang dari anak mereka ke dalam suatu pernikahan. Hanya sedikit peradaban manusia yang didalamnya menyediakan pendidikan bagi kaum wanitanya bahkan untuk kalangan bangsawan seperti yang ditemui dalam kebudayaan Maya Klasik ini.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}}<ref name=":0" /><!--
[[Berkas:JacaltecBrocade.jpg|kiri|jmpl|Hasil tenun suku Maya pada zaman modern.]]-->
 
====== Produksi tekstil ======