Pada tahun 740-an, Kekaisaran Umayyah mengetahui dirinya dalam kondisi kritis. Sengketa suksesi pada tahun 744 menyebabkan [[Perang Saudarasaudara Islam Ketigaketiga]] (Fitnah Ketiga), yang berkecamuk di Timur Tengah selama dua tahun. Pada tahun berikutnya, [[al-Dahhak ibn Qays al-Shaybani]] memulai pemberontakan [[Khawarij]] yang akan berlanjut sampai tahun 746. Bersamaan dengan ini, pemberontakan pecah sebagai reaksi terhadap keputusan [[Marwan II]] untuk memindahkan ibu kota dari [[Damaskus]] ke [[Harran]], mengakibatkan penghancuran [[Homs]] - juga di tahun 746. Baru pada tahun 747 Marwan II berhasil mendamaikan provinsi-provinsi ini; Revolusi Abbasiyah dimulai dalam beberapa bulan.<ref name=hawt105>[[G. R. Hawting]], [https://books.google.com/books?id=9J2CAgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=The+First+Dynasty+of+Islam&hl=en&sa=X&ei=4OKPU7yFHoeO0AXh34DYAQ&ved=0CCcQ6AEwAA#v=onepage&q=The%20First%20Dynasty%20of%20Islam&f=false The First Dynasty of Islam: The Umayyad Caliphate AD 661–750], p. 105. London: Routledge, 2002. {{ISBN|9781134550586}}</ref>
[[Nasr ibn Sayyar]] diangkat menjadi gubernur [[Khorasan Raya|Khorosan]] oleh [[Hisyam bin Abdul-Malik]] pada tahun 738. Dia memegang jabatannya selama perang saudara ini, yang ditetapkan sebagai gubernur oleh Marwan II setelahnya.<ref name=hawt105/>