Kamaluddin Tambiluak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Kamaluddin Tambiluak''' adalah seorang anggota TNI Sumatera Tengah. Ia dianggap sebagai dalang dalam [[Peristiwa Situjuah|Peristiwa Situjuh]] karena membocorkan pertemuan pemimpin-pemimpin PDRI pada 14 Janurai 1949 di Situjuah kepada Belanda.
{{inuse}}
 
Sebelum Peristiwa Situjuh, Kamaluddin betugas menghubungi para pemimpin sipil dan militer Sumatera Barat. Pada saat pertemuan di Situjuah pada malam 14 Januari 1949 dilaksanakan, ia diserahi tanggung jawab untuk mengamankan pertemuan. Namun, pertemuan ini bocor dan Belanda melakukan penyergapan pada Subuh keesokan harinya, yang mengakibatkan tewasnya sejumlah pemimpin sipil dan militer, termasuk [[Chatib Sulaiman]].<ref>{{cite book|title=Etnik, Elite dan Integrasi Nasiona|last=Bahar|first=Saafroedin|publisher=GRE Publishing|year=2015|location=Yogyakarta|ref={{sfnRef|Nino|2013}}|authorlink=Saafroedin Bahar|ISBN=978-602-7677-56-2}}</ref>
'''Kamaluddin Tambiluak''',memiliki tubuh pendek dan gempal, sehingga orang Minang memberinya gelar "sabuku".Ia bekerja di bagian perlengkapan dan pengangkutan ( P&P) [[Bataliyon Singa Harau]], sebelum menjadi serdadu ia bekerja sebagai tukang pangkas di jalan Gajah Madah di [[Payakumbuh.]]<ref>{{Cite web|url=https://urangminang.wordpress.com/2008/02/02/kamaluddin-tambiluak/|title=Kamaluddin Tambiluak|last=|first=|date=|website=|publisher=|access-date=15 November 2018}}</ref>
 
[[Saafroedin Bahar]] mengutip pendapat bahwa Tambiluak disebut membocorkan tempat rapat di Situjuah kepada komando Belanda. Namun, menurut [[Audrey Kahin]], tak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Tambiluak terlibat dalam pembocoran rapat rahasia para petinggi PDRI di Situjuah kepada Belanda.<ref>{{cite book|title=Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia, 1926–1998|last=Kahin|first=Audrey Richey|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2005|ref={{sfnRef|Kahin|2005}}|ISBN=979-461-519-6}}</ref>
Dengan provesinya itu banyak orang bertanya dia pahlawan atau penghianat bangsa ?Namun dari yang kita ketahui dari mulut ke mulut dan dari sekolah ke sekolah menyaatakan bahwa Kamaluddin Tambiluak adalah pahlawan yang dihukum oleh Revolusi.Namun, ibarat 2 mata uang yang berlawanan tidak dapat dipungkiri banyak pula saksi dan masyarakat Situjuah Batuah yang menyatakan bahwa ia adalah penghianat bangsa,banyak orang beranggapan bahwa ia adalah orang yang menyulut peristiwa berdarah di [[Situjuah Batuah]] pada tanggal 13 Januari 1949.
 
Tuduhan itu semakin kuat saat ditemukannya banyak makanan kaleng di rumahnya dan istrinya Nur Cahaya ikut menjadi anggota Rartai Emas, sebuah organisasi yang dianggap tidak loyal terhadap Pemerintahan.Akhirnya Kamaluddin Tambiluak di Hukum Mati tidak luput pula istri dan anaknya yang mengalami nasib yang sama di tangan rakyat.
 
== Referensi ==