Megalodon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
update dari EN
Baris 109:
Megalodon kemungkinan berdampak besar terhadap kehidupan di [[laut]]. Rekaman fosil menunjukkan bahwa hewan ini tersebar di berbagai belahan dunia. Kemungkinan hiu ini memburu mangsa-mangsa besar, seperti [[paus]], [[anjing laut]], dan penyu raksasa. Anak megalodon tinggal di perairan pesisir yang hangat dan di tempat tersebut mereka dapat memakan ikan dan paus kecil. Tidak seperti hiu putih yang menyerang mangsa dari bagian bawah yang lunak, megalodon kemungkinan menggunakan rahangnya yang kuat untuk menembus rongga-rongga di dada dan menusuk jantung dan paru-paru mangsanya.
 
Hewan ini bersaing dengan [[cetacea]] pemakan paus, seperti ''[[Livyatan]]'' dan [[Orcinus citoniensis|paus-pembunuh kunosperma makroraptorial]] (''Orcinus citoniensis''lainnya)., Kemungkinanserta parapaus pesaingpembunuh inikuno menjadidengan salahukuran satu faktortubuh yang mengakibatkanlebih kepunahankecil megalodonseperti ''[[Orcinus citoniensis]]''. Hiu ini lebih menyukai perairan hangat, sehingga terdapat kemungkinan bahwa kemunduran spesies ini juga diakibatkan oleh [[zaman es]] yang memicu pendinginan samudra, penurunan permukaan laut, dan hilangnya tempat kelahiran dan pertumbuhan anak megalodon. Selain itu, berkurangnya keanekaragaman [[paus balin]] dan bergesernya daerah persebaran paus-paus tersebut ke wilayah kutub kemungkinan telah mengurangi sumber makanan utama megalodon. Kepunahan hiu ini tampaknya berdampak terhadap hewan-hewan lain; contohnya, besar tubuh paus balin meningkat secara drastis setelah hiu ini punah.
 
== Taksonomi ==
Baris 194:
[[File:Megalodon jaws on display at the National Baltimore Aquarium.jpg|thumb|right|Reka ulang rahang yang dipamerkan di [[Akuarium Nasional di Baltimore]]]]
 
Pada tahun 2008, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh S. Wroe membuat perkiraan gaya gigitan berdasarkan gaya gigit hiu putih dari spesimen sepanjang 2,5 m. Mereka memperkirakan bahwa kekuatan gigitan megalodon berada pada kisaran 110108.000514 hingga 180182.000201 N di sisi posterior, sementara kekuatan gigitan hiu putih terbesar hanya 18.000216 N dan kekuatan gigitan ikan ''[[Dunkleosteus]]'' yang sudah punah hanya 7.400 N. Selain itu, Wroe ''et al.'' memperkirakan bahwa hiu bergoyang ke samping saat dengan makan, sehingga memperkuat gaya yang dihasilkan dan gaya yang dirasakan oleh mangsa mungkin jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan.<ref name="GWB" /><ref name=Anderson&Westneat2009>{{cite journal|last=Anderson|first=P.S.L.|author2=Westneat, M.|title=A biomechanical model of feeding kinematics for ''Dunkleosteus terrelli'' (Arthrodira, Placodermi)|journal=Paleobiology|date=2009|volume=35|issue=2|pages=251–269|doi=10.1666/08011.1}}</ref>
 
=== Anatomi internal ===
Baris 1.013:
Megalodon berada di lingkungan yang sangat kompetitif.<ref name="LV">{{Cite journal|doi= 10.1038/nature09067|last1=Lambert|first1=O.|last2=Bianucci|first2=G.|last3=Post|first3= P.|last4=de Muizon|first4=C.|last5=Salas-Gismondi|first5=R.|last6=Urbina|first6=M.|last7=Reumer|first7=J.|title=The giant bite of a new raptorial sperm whale from the Miocene epoch of Peru|journal= Nature|volume= 466|issue= 7302|pages=105–108|year=2010|pmid=20596020|bibcode = 2010Natur.466..105L }}</ref> Posisinya di puncak rantai makanan<ref name="LHS">{{Cite journal|doi=10.1007/BF00751027|last=Compagno|first=Leonard J. V.|title = Alternative life-history styles of cartilaginous fishes in time and space|journal=Environmental Biology of Fishes|volume=28|issue=1–4|pages=33–75|year=1989}}</ref> kemungkinan sangat berdampak terhadap komunitas laut.<ref name="LV" /><ref>{{Cite journal|last=Ferretti |first=Francesco |author2=Boris Worm |author3=Gregory L. Britten |author4=Michael R. Heithaus |author5=Heike K. Lotze1 |title=Patterns and ecosystem consequences of shark declines in the ocean |journal=Ecology Letters |volume=13 |issue=8 |pages=1055–1071 |year=2010 |url=http://wormlab.biology.dal.ca/ramweb/papers-total/Ferretti%20et%20al%202010_Ecol_Lett.pdf |doi=10.1111/j.1461-0248.2010.01489.x |access-date=19 Februari 2011 |pmid=20528897 |deadurl=bot: unknown |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110706174653/http://wormlab.biology.dal.ca/ramweb/papers-total/Ferretti%20et%20al%202010_Ecol_Lett.pdf |archivedate=6 Juli 2011 |df= }}</ref> Bukti-bukti fosil menunjukkan [[korelasi]] antara megalodon dengan kemunculan dan diversifikasi cetacea dan mamalia-mamalia laut lainnya.<ref name="G" />{{rp|78}}<ref name="LV" /> Anak megalodon lebih menyukai habitat yang berlimpah dengan cetacea-cetacea kecil, sementara megalodon dewasa lebih memilih habitat yang berlimpah dengan cetacea-cetacea besar. Preferensi semacam itu kemungkinan muncul setelah megalodon berevolusi pada akhir kala Oligosen.<ref name="G" />{{rp|74–75}}
 
Megalodon hidup sezaman dengan [[paus bergigi|paus-paus bergigi]], khususnya [[paus sperma makroraptorial]] yang mungkin juga menjadi predator puncak, sehingga mereka pun saling bersaing.<ref name="LV" /> Untuk menghadapi megalodon, [[adaptasi anti-predator|adaptasi-adaptasi pertahanan]] telah berevolusi pada paus-paus bergigi yang memakan paus lain; beberapa spesies (seperti [[Orcinus citoniensis|paus-pembunuh kuno]], ''Orcinus citoniensis''), menjadi predator yang berkelompok,<ref name="C" /><ref>{{Cite journal|last=Bianucci|first=Giovanni|last2=Walter|first2=Landini|title=Killer sperm whale: a new basal physeteroid (Mammalia, Cetacea) from the Late Miocene of Italy|journal=Zoological Journal of the Linnean Society|volume=148|issue=1|pages=103–131|year=2006|doi=10.1111/j.1096-3642.2006.00228.x}}</ref> sementara yang lain menjadi sangat besar, seperti ''[[Livyatan]]'' dengan panjang yang berkisar antara 13,5 hingga 17,5 m. Namun, terdapat kemungkinan bahwa ''O. citoniensis'' berspesialisasi dalam memakan ikan dan cumi-cumi dan bukan mamalia laut.<ref>{{cite journal|url=https://www.researchgate.net/profile/Giovanni_Bianucci/publication/244994854_Hemisyntrachelus_cortesii_Cetacea_Delphinidae_from_the_Pliocene_sediments_of_Campore_Quarry_Salsomaggiore_Terme_Italy/links/5631e95c08ae506cea679f1d/Hemisyntrachelus-cortesii-Cetacea-Delphinidae-from-the-Pliocene-sediments-of-Campore-Quarry-Salsomaggiore-Terme-Italy.pdf|first=G.|last=Bianucci|year=1997|title=''Hemisyntrachelus cortesii'' (Cetacea, Delphinidae) from the Pliocene Sediments of Campore Quarry (Salsomaggiori Terme, Italy)}}</ref> Pada kala [[Miosen|Miosen Akhir]] (sekitar 11 juta tahun yang lalu), keberlimpahan dan keanekaragaman cetacea makroraptorial mengalami penurunan. Cetacea-cetacea predator lainnya mulai muncul pada kala Pliosen untuk mengisi kekosongan ekologi ini.<ref name="LV" /><ref name="OO">{{Cite journal|last=Heyning|first=John|last2=Dahlheim|first2=Marilyn|title=''Orcinus orca''|journal=Mammalian Species|volume=304|issue=304|pages=1–9|year=1988|url=http://www.science.smith.edu/departments/Biology/VHAYSSEN/msi/pdf/i0076-3519-304-01-0001.pdf|doi=10.2307/3504225|jstor=3504225|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20101205083613/http://www.science.smith.edu/departments/Biology/VHAYSSEN/msi/pdf/i0076-3519-304-01-0001.pdf|archivedate=5 Desember 2010|df=}}</ref>
 
Bukti-bukti fosil menunjukkan bahwa spesies-spesies hiu besar lainnya (seperti hiu putih) menanggapi tekanan kompetisi dari megalodon dengan menghindari wilayah yang dihuni oleh hiu tersebut dan lebih banyak berkeliaran di perairan yang dingin. Apabila mereka berada di wilayah yang saling bertumpang tindih (seperti [[Baja California]] pada kala Pliosen), kemungkinan megalodon dan hiu putih berada di wilayah tersebut pada waktu yang berbeda untuk mengincar mangsa yang juga berbeda.<ref name="G" />{{rp|77}}<ref>{{cite web|title=Paleoecology of Megalodon and the White Shark|url=http://www.elasmo-research.org/education/evolution/paleoecology.htm|publisher=Biology of Sharks and Rays|accessdate=1 Oktober 2017}}</ref> Terdapat pula kemungkinan bahwa megalodon memiliki kecenderungan [[kanibalisme]] seperti hiu-hiu pada zaman modern.<ref>{{Cite journal|last1=Tanke|first1=Darren|last2=Currie|first2=Philip|title=Head-Biting Behaviour in Theropod Dinosaurs: Paleopathological Evidence|journal=Gaia N°15|page=168|year= 1998|url=http://www.arca.museus.ul.pt/ArcaSite/obj/gaia/MNHNL-0000781-MG-DOC-web.PDF}}</ref>