Besakih, Rendang, Karangasem: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar) |
k Perubahan kosmetik |
||
Baris 26:
Pada mulanya Desa Besakih adalah hutan belantara yang tidak berpenghuni. Pada sekitar abad ke-9 M, datanglah ''Sang Yogi Markandya'' disertai oleh pengiringnya yang berjumlah ratusan orang dengan tujuan mencari tempat pemukiman baru. Beliau beserta rombongannya ini berasal dari daerah di sekitar [[Gunung Raung]], [[Jawa Timur]]. Namun kedatangan Beliau ke Bali pada gelombang pertama tidak berhasil karena adanya gangguan seperti penyakit, binatang buas dan lain sebagainya sehingga sebagian besar pengiring beliau tewas. Melihat kenyataan ini maka beliau kembali ke Jawa untuk mencari pengiring sambil mohon petunjuk pada Yang Maha Kuasa. Setelah berhasil mendapatkan lagi pengiring dan mendapat anugerah tentang cara menghadapi gangguan ketika di Bali, maka beliau kembali Ke Bali. Pada kedatangan yang kedua inilah beliau mengadakan suatu upacara dengan menanam ''Panca Datu'' untuk mohon keselamatan. Ternyata setelah melakukan upacara itu pengiring beliau selamat dan bisa menetap di tempat tersebut.
Nama Desa Besakih ada kaitannya dengan kedatangan Sang Yogi Markandya seperti yang diuraikan di atas, terutama dikaitkan dengan pelaksanaan upacara penanaman Panca Datu pada kedatangan kedua ''Rsi Markandya''. Tempat
== Penduduk ==
|