Pyongyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 186:
 
== Nama ==
"Pyongyang" secara harfiah berarti "Tanah Datar" dalam [[Bahasa Korea|Korea]]. Satu dari beberapa nama bersejarah Pyongyang adalah ''Ryugyong'' (<span lang="ko">류경; 柳京</span>), atau "ibu kota pohon dedalu", seperti [[Dedalu|pohon dedalu]] yang selalu banyak sepanjang sejarah kota; ini menjadi inspirasi bagi sejumlah puisi. Bahkan saat ini, kota ini memiliki banyak [[Dedalu|pohon dedalu]], dengan banyak bangunan dan tempat-tempat yang memiliki "''Ryugyŏng''" di nama mereka. Yang paling terkenal adalah [[Hotel Ryugyong]], selesai pada 2011. Nama bersejarah lain dari kota ini adalah ''Kisong'', ''Hwangsong'', ''Rakrang'', ''Sŏgyong'', ''Sodo'', ''Hogyong'', ''Changan'', dan ''Heijo'' (selama [[Penjajahan Jepang di Korea]]).{{Citation needed|date=May 2011}} Selama awal abad ke-20, Pyongyang menjadi dikenal di kalangan misionaris sebagai "[[Yerusalem]] Timur", karena status sejarahnya merupakan benteng pertahanan [[Kristen]], bernama [[Protestanisme]].<ref name=AsiaTimesNick>{{cite web|url=http://www.atimes.com/atimes/Korea/GC16Dg03.html|last=Lankov|first=Andrei|title=North Korea's missionary position|work=Asia Times Online|date=16 March 2005|quote=By the early 1940s Pyongyang was by far the most Protestant of all major cities of Korea, with some 25&ndash;3025–30% of its adult population being church-going Christians. In missionary circles this earned the city the nickname "Jerusalem of the East".|accessdate=25 January 2013}}</ref><ref name=DailyBeastNick>{{cite web|url= http://www.thedailybeast.com/newsweek/2007/09/15/prayer-in-pyongyang.html |last=Caryl|first=Christian|title=Prayer In Pyongyang|work=The Daily Beast|publisher= The Newsweek/Daily Beast Co |date= 15 September 2007|quote= It's hard to say how many covert Christians the North has; estimates range from the low tens of thousands to 100,000. Christianity came to the peninsula in the late 19th century. Pyongyang, in fact, was once known as the 'Jerusalem of the East.'|accessdate=25 January 2013}}</ref>
 
Setelah [[Kematian dan pemakaman negara Kim Il-sung|kematian Kim Il-sung]] pada 1994, beberapa anggota dari faksi [[Kim Jong-il]] mengusulkan mengubah nama Pyongyang menjadi "Kota Kim Il-sung" ({{lang|ko|김일성시}}), tetapi beberapa yang lain mengusulkan bahwa Korea Utara harus mulai memanggil Seoul sebagai "Kota Kim Il-sung" dan sebaliknya memberikan Pyongyang julukan "Kota Kim Jong-il", dan pada akhirnya usulan tidak dilaksanakan.<ref>{{cite news|url=http://www.dailynk.com/english/read.php?cataId=nk01300&num=58|title=Pyongyang was to become 'Kim Il Sung City'; The followers of Kim Jong Il suggested the idea|work=[[Daily NK]]|date=2005-02-21|accessdate=2014-10-04}}</ref>
Baris 250:
{{negara-geo-stub|Korea Utara}}
 
[[Kategori:Pyongyang| {{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Kota di Korea Utara]]
[[Kategori:Pyongyang| {{PAGENAME}}]]