[[Selai kacang]] pada awalnya dipasangkan dengan beragam makanan, seperti bumbu [[cengkehcengkih]], [[keju]], [[seledri]], [[selada air]], dan biskuit panggang.<ref>{{cite book|title=Peanuts: The Illustrious History of the Goober Pea|publisher=University of Illinois Press|url=https://books.google.com/books?id=JbOsI9RG8fYC&pg=PA35|page=35}}</ref> Dalam artikel ''[[Good Housekeeping]]'' yang diterbitkan pada bulan Mei 1896, sebuah resep "mendesak ibu rumah tangga untuk menggunakan penggiling daging untuk membuat selai kacang dan mengoleskan hasilnya pada roti". Bulan berikutnya, majalah kuliner ''[[Table Talk]]'' menerbitkan sebuah "resep roti lapis selai kacang".<ref>{{cite book|title=The Story Behind the Dish: Classic American Foods|publisher=ABC-CLIO|url=https://books.google.com/books?id=VritIGJ5f48C&pg=PA166|author= Mark McWilliams|page=166}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.nytimes.com/packages/html/magazine/2013/innovations-issue/#/?part=pbj|title=Who Made That?|author=Lau, Maya|date=7 Juni 2013|work=New York Times Magazine}}</ref> Pada awal 1900-an, roti lapis ini mengalami pemindahan struktur kelas karena turunnya harga selai kacang.<ref>{{cite web|title=Food Timeline|publisher=Lynne Olver|url=http://www.foodtimeline.org/foodsandwiches.html#peanut}}</ref> Ini menjadi populer di kalangan anak-anak pada tahun 1920-an saat produsen mulai menambahkan gula pada selai kacang. Sejak [[Perang Dunia II]], roti lapis selai kacang dan jelly ditemukan pada daftar jatah militer tentara Amerika Serikat.<ref>{{cite book|title=Why Do Donuts Have Holes?|publisher=Citadel Press|url=https://books.google.com/books?id=9h7fcZFYWVcC&pg=PA126|page=127}}</ref>