Terapi okupasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
k orangtua → orang tua |
||
Baris 13:
Program okupasi terapi kedua didirikan di Jakarta pada tahun 1997 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tetapi saat ini bergabung dengan Program Vokasi Universitas Indonesia Jakarta.
Jumlah keseluruhan okupasi terapis di Indonesia pada saat ini sekitar 1000 orang dan kebanyakan mereka bekerja di sektor swasta seperti klinik dan rumah sakit swasta. Akibat tingginya permintaan kondisi tumbuh kembang, 60% okupasi terapis di Indonesia bekerja pada area tumbuh kembang. Bekerja dengan
Di masa depan, pengajar okupasi terapi dengan gelar magister dan doktor dibutuhkan untuk mendirikan lebih banyak sekolah okupasi terapi sehingga sekolah tersebut akan mampu menghasilkan lebih banyak okupasi terapis untuk memberikan pelayanan okupasi terapi ke seantero negeri.<ref>Santoso, Tri Budi. 2014. Tokyo Occupational Therapy Research No. 2 Vol. 2. ''The Development of Occupational Therapy in Indonesia''.</ref>
|