Kesultanan Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 79:
== Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani ==
 
Sejak tahun 1920, Mustafa Kemal Pasha menjadikan Ankara sebagai pusat aktivitas politiknya. Setelah menguasai Istambul, Inggris menciptakan kevakuman politik, dengan menawan banyak pejabat negara dan menutup kantor-kantor dengan paksa sehingga bantuan kholifah dan pemerintahannya mandeg. Instabilitas terjadi di dalam negeri, sementara opini umum menyudutkan kholifah dan memihak kaum nasionalis. Situasi ini dimanfaatkan Mustafa Kemal Pasha untuk membentuk Dewan Perwakilan Nasional-dan ia menobatkan diri sebagai ketuanya-sehingga ada 2 pemerintahan; pemerintahan khilafah di Istambul dan pemerintahan Dewan Perwakilan Nasional di Ankara. Walau kedudukannya tambah kuat, Mustafa Kemal Pasha tetap tak berani membubarkan khilafah. Dewan Perwakilan Nasional hanya mengusulkan konsep yang memisahkan khilafah dengan pemerintahan. Namun, setelah perdebatan panjang di Dewan Perwakilan Nasional, konsep ini ditolak. Pengusulnyapun mencari alasan membubarkan Dewan Perwakilan Nasional dengan melibatkannya dalam berbagai kasus pertumpahan darah. Setelah memuncaknya krisis, Dewan Perwakilan Nasional ini diusulkan agar mengangkat Mustafa Kemal Pasha sebagai ketua parlemen, yang diharap bisa menyelesaikan kondisi kritis ini.
 
Setelah resmi dipilih jadi ketua parlemen, ia mengumumkan kebijakannya; mengubah sistem khilafah dengan republik yang dipimpin seorang presiden yang dipilih lewat PemilU. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden pertama Turki. Namun, karena jejak riwayatnya yang buruk di mata muslimin, ambisinya untuk membubarkan khilafah terintangi. Ia dianggap murtad, dan rakyat mendukung Sultan Abdul Mejid II, serta berusaha mengembalikan kekuasaannya. Ancaman ini tak menyurutkan langkah Mustafa Kemal Pasha. Malahan ia menyerang balik dengan penyesatan politik dan pemikirannya yang menyebut jika penentang sistem republik ialah pengkhianat bangsa sehingga ia melakukan teror untuk mempertahankan sistem pemerintahannya. Kholifah digambarkan sebagai sekutu asing yang harus dienyahkan.
 
Setelah suasananya kondusif, Mustafa Kemal Pasha mengadakan sidang Dewan Perwakilan Nasional, dengan konsep keputusan telah di tangan. Tepat 3 Maret 1924 M, ia memecat kholifah, membubarkan sistem khilafah, dan menjauhkan sistem Islam dari negara. Inilah titik klimaks revolusi kufur Mustafa Kemal Pasha. '''Laknat Allahlah kepadanya!!! '''
 
Dari sejarahnya, bisa diketahui, bahwa faktor utama kemunduran dan kehancuran khilafah Usmaniyah karena buruknya pemahaman dan kesalahan penerapan Islam saat itu, sehingga persoalan derivat lain lahir dan berkembang. Akhirnya berbagai konspirasi negara imperialis Barat mendapat tempat dengan mudah. Ini menjadi pintu masuk orang nonmuslim, termasuk mata-mata asing di dalam negeri, sehingga gerakan misionaris bergerak leluasa di negeri-negeri Islam, sambil menyebarkan racun nasionalisme dan patriotisme, dan gerakan itu menuntut kemerdekaan negerinya masing-masing, yang membuat wilayahnya lepas dari khilafah Islam Turki Utsmani. Karena itu, usaha mulia Sultan Abdul Hamid II lewat Pan-Islamismenya, kandas di tangan anggota Kebatinan Bebas yang sebenarnya mereka putra-putri umat Islam.