Komunikasi Musik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 8:
Dalam komunikasi musik beragam kompleksitas visual literal, simbol dan metafora terdapat didalamnya, hal ini mendorong berbagai hal seperti yang telah disebutkan diatas mengenai menentang stukur masyarakat dan juga identitas suatu masyarakat. Salah satu fungsi musik antara lain adalah mengekpresikan kepribadian pendengarnya dalam hal berpakaian atau fashion <ref name="Muhaya">Muhaya, Allan, 2003, Musik Dalam Bahasa, Grasindo</ref>
== Fashion dan Musik ==
Hubungan antara fashion dan musik sangatlah erat. Meskipun hubungannya tidak selalu sama persis dan cenderung bersifat dinamis, tetapi hal ini sudah menjadi sejarah yang teruji jika gaya berpakaian atau fashion telah diidentifikasi hubungannya dengan genre musik tertentu. Hal ini terlihat secara sederhana, gaya musik memengaruhi gaya berpakaian. Hubungan yang kuat antara fashion dan musik telah terjalin sejak abad pertengahan, Renaissance dan Baroque. Pada zaman tersebut perkembangan tidak hanya pada musik tetapi pada arsitektur, pemikiran dan juga gaya berpakaian. Fashion dan musik dapat digunakan sebagai alat protes masih ingat pada era tahun 60-an dan 70-an oleh anak-anak muda pada jaman itu yang menentang invasi Amerika terhadap Vietman dan juga perang dingin, mereka mengungkapkan kemarahan tersebut melalui aksi demonstrasi, dimana hal itu didorong oleh para musisi seperti Janis Joplin, Bob Dylan atau Jimmy Hendrix yang menyebarkan begitu luas pesan perdamaian dan cinta hingga terbentuk sebuah logo fashion ‘peace’ dan gaya berpakaian para hippies. Bahkan kasus kematian John Lenon, musisi hebat yang juga merupakan personil The Beatles dikaitkan dengan polemik politik, karena Lenon sangat mempengaruhi masyarakat melalui karya musiknya. Pesan yang disampaikan oleh para musisi dunia ini pun bisa menunjuk sebuah t-shirt sebagai medianya Setiap orang dengan gaya berpakaiannya sedang mengkomunikasikan gaya musiknya. Berikut ini beberapa contoh gaya berpakaian berdasarkan genre musik <ref name=”Kustap”>Moh. Muttaqim Kustap, 2008, Seni Musik Klasik Jilid 1. Jakarta</ref>. :
# '''Rock Genre'''. Perkembangan musik rock berawal dari akar musik blues kulit hitam di Amerika Serikat sekitar tahun 30an, musik jenis ini begitu kuat dalam riff gitar dan pada era 60an dan 70an berkembang begitu pesat dengan lahirnya band-band seperti Led Zeppelin, Rolling Stone. Pada masa ini masyarakat sangat di pengaruhi oleh musik tersebut begaya selaknya artis dari band tersebut dari celana cutbrai sampai tatanan rambut gondrong. Musik rock mengalami beberapa metamorfosis menjadi beberapa aliran seperti punk di Inggris dan memicu tren penggunaan kaos oblong dan jaket kulit, band Sex Pistol menjadi icon Fashion kala itu. Lalu ada aliran Heavy Rock yang kemudian menjadi Heavy metal atau trash metal dimana para pendengar setianya berpakaian serba hitam dan menggunakan jeans. Pada awal tahun 90-an terjadi revolusi besar dimana 3 anak muda yang sudah muak pada gaya para rock star yang glamor dan berdandan memutuskan untuk cuek dan tidak memperhatikan penampilan mereka, band itu bernama Nirvana yang mengusung heavy rock. Kesuksesan band ini selain karena musik mereka yang luar biasa adalah tren fashion cuek ala gembel yaitu penggunakan kemeja flannel yang kebesaran dan sepatu converse. Gaya berpakaian ini di tunjukan oleh Kurt Cobain yang memang pada awalnya pesan yang ingin di sampaikan adalah dia cuek dan muak terdapat para pemusik yang terlalu mementingkan sisi visual. Gaya Kurt Cobain cs ini kemudian dikenal dengan istilah grunge <ref Name=”barthers”>Roland Barthes, The Fashion System, CA, 1990 University of California Press, USA</ref>
# '''Disko Genre / EDM'''. Pada Era 60an selain masyarakat di suguhkan musik rock yang merupakan main stream pada saat itu, aliran disko pun mengalami perkembangan nya di dalam club club di kota-kota besar di Amerika, para penikmat musik ini terliat menggunakan kemeja rapi dan celana bahan, untuk para wanitanya menggunakan pakaian yang lebih feminim, seperti vintage looks. Aliran musik ini mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa saat band Bee Gee mencapai puncak popularitas, hal ini di tunjang juga oleh visual melalui video musik yang memberikan dampak besar dalam gaya berpakaian maupun gaya berjalan para lelaki pada masa itu. Tidak seperti aliran rock yang keras dan kelam penikmat musik ini sungguhlah untuk berpesta dan biasanya dari strata masyarakat menengah keatas. Pada tahun 2000 musik disko mengalami perubahan yang sangat besar dan pada akhirnya pada era sekarang ini bentuk baru dari musik disko mengambil alih pangsa pasar musik dunia. EDM atau Elektonic Dance Music merupakan wajah baru dari disko 60an yang berevolusi. Para Dj dalam mengkomunikasikan musiknya khususnya dalam sisi visual sangatlah domian, dan masih seperti pada waktu yang lampau penikmat musik ini rata-rata dari kelas menengah ke atas dan gaya berpakaian mereka tergolong classy atau casual. Para penikmat aliran ini akan terlihat sangat rapi dalam berpakaian dan potongan rambut yang mengikutin tren, khususnya wanita yang akan menggunakan gaun dan berbagai macam aksesoris, tren vintage ataupun hippie pun tak pelak di masukkan dalam gaya berpakaian para penyuka jenis ini. Bahkan sebuah t-shirt yang pada mulanya menunjukan tanda pemberontakan, seperti pada subkultur punk dengan bergenre musik yang keras sebagai aksi protes dan anti terhadap kemapanan Liberalisme pada jaman sekarang telkah digunakan oleh para penikmat EDM. Telah terjadi pergeseran budaya, tetapi tetap media t-shirt tetap digunakan dalam menyampaikan pesan yang ingin mereka disampaikan. Berbagai macam pesan berbentuk tulisan ditempel di t-shirt