A Story of Heroes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
typo |
k Ibukota → Ibu kota |
||
Baris 17:
Akibat terbunuhnya gubernur, kepala [[Li Bek]] dihargai sangat mahal. Banyak pendekar yang ingin mendapatkan hadiah itu, termasuk di antaranya si Rambut Tajam [[Pimu]].
[[Li Bek]] ternyata sedang melaksanakan tugas yang diberikan oleh [[Dumyo]] ketua partai [[Kwimun]], tetapi karena tidak sesuai urutan, dia bertengkar dengan manusia layang-layang utusan [[Dumyo]]. Tak lama muncul pasukan elit partai [[Huasan]] pimpinan [[Jung Jaeso]] yang diperintahkan untuk melenyapkannya. Tapi lagi-lagi dengan mudah dia mengatasinya. [[Yushin]] yang mengintip malah jatuh dan tertangkap [[Li Bek]], tetapi dia justru disuruh menjaga baik-baik kalung yang dicopetnya kemarin. Tahu situasi, [[Domyong]] menawarkan barter antara daftar buruan milik [[Li Bek]] dengan [[Kitab Amun]], tetapi [[Li Bek]] ternyata tidak mengerti apa itu [[Kitab Amun]].
[[Li Bek]] yang diikuti [[Domyong]] dan [[Yushin]] tanpa sengaja bertemu [[Pimu]] di kedai. Tapi malah terganggu kedatangan perampok [[Hwayoma]] pimpinan [[Hukma]] yang sedang memalak kepala desa. Tapi mereka dibuat kocar-kacir oleh [[Pimu]] dan [[Yushin]]. Anggota yang lolos melapor ke pimpinan mereka.
[[Pimu]] menantang [[Li Bek]] bertarung tetapi tak ditanggapi. Tapi ejekan [[Pimu]] akhirnya membuat [[Li Bek]] panas dan meladeninya. Kedatangan ketua [[Hwayoma]] menengahi pertarungan itu. [[Pimu]] yang jengkel bertarung dengan ketua itu tetapi roboh akibat asap racun, untuk selamat berkat timpukan batu [[Yushin]], di saat kritis ketua itu justru ditebas oleh [[Li Bek]].
|