Mitologi Het: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 32:
Sama seperti mitos Telipinu, manusia dimanfaatkan untuk membantu para dewa dalam alur cerita mereka, yang menekankan hubungan erat antara yang fana dan yang kekal. Manusia tidak memiliki banyak peran dalam cerita, tetapi kehadirannya adalah untuk membantu bukan merintangi. Ini juga menyoroti peranan yang dimainkan para dewi, dalam mitos dan kehidupan. Dewa-dewa yang berkuasa memancing konflik atau provokasi untuk menciptakan isu sentral dari masing-masing mitos, kemudian dewi-dewi yang membereskan dan menyelesaikan segalanya dengan kepandaian. Sayangnya, meskipun ada campur tangan mereka yang membantu, alam tidak dapat kembali ke [[status quo]] sampai dewa menyelesaikan langkah terakhir sebelum keadaan normal kembali. Dia harus bangun dan melanjutkan tugasnya, membunuh binatang buas, atau tindakan lain yang membuktikan bahwa kekuatannya melebihi yang lain.
 
Mitos-mitos mengenai dewa-dewi yang pada awalnya bukan dari Het sering diadaptasi dan diasimilasikan. Dewi [[Mesopotamia]] [[Ishtar]] (Ištar) adalah salah satu dari banyak dewa yang diadopsi yang diasimilasikan ke dalam [[panteon]] Het melalui asosiasi dengan dewa-dewa yang serupa dan penyesuaian pada mitos-mitos mereka. Karena mitologi adalah bagian penting dari praktik kultus Het, pemahaman terhadap kekuatan dan sejarah Ishtar berguna dalam pengembangan ritual dan bacaan-bacaan doa kepadanya. Perubahan halus seperti ini juga dimungkinkan dengan penyerapan/asosiasi terdekatnya dari dewi lain, yaitu [[Anzili]], serta [[Šawuška]], dan [[Geštinanna]]. Dengan ciri-ciri kepribadian dari beberapa dewi lainnya, kekuatan Ishtar bertambah, begitu pula popularitasnya. Salah satu cara inovatif pemanfaatannya adalah ritual pemurnian seperti Allaiturahhi, di mana
afinitasnya untuk dunia bawah dieksploitasi dan ditafsirkan agar membahagiakan pembaca dan memberinya peran sebagai pelindung, bukan korban, seperti dalam mitos Mesopotamia. Hubungan Ishtar dengan dunia bawah juga membuatnya menjadi dewa dunia bawah yang bernilai, terutama ketika afinitasnya yang lain untuk perang, seksualitas, dan sihir diperhitungkan. Kombinasi dari karakteristik ini meningkatkan pengaruhnya, karena kesuburan bumi adalah salah satu prioritas paling pokok bagi bangsa Het. Bangsa Het bahkan mengakui bahwa ia cukup menonjol dalam kebudayaan lain dan menciptakan ritual yang "memperlakukannya sebagai dewi antarbangsa".<ref>Quoted from Bachvarova 2013: 27</ref> Perbedaan antara dewa dari luar seperti Ishtar dihargai, meskipun ia telah disesuaikan untuk pemakaian bangsa Het.
 
Baris 56:
* [[Hasameli]] – dewa pengrajin logam dan para ahli
* [[Hatepuna]] – putri laut
* [[Hittite nursery and midwifery goddesses|Huttellurra]] – gabungan dewi kebidanan
* [[Hutena]] – dewi takdir, mirip dengan [[Moirai]]
* [[Inara (goddess)|Inara]] – dewi binatang buas dari padang rumput (Hattic)