Monumen MBO DPRI SK: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21:
Misi Resimen TKR Sunda Kecil di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai, selama sekitar tiga bulan di Jawa tersebut, memberikan hasil yang gemilang. Semua permohonan, baik berupa tenaga personal, persenjataan maupun berupa keperluan lainnya untuk perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan RI di Bali, dikabulkan oleh Pemerintah Pusat. Pada waktu berada di Jawa, rombongan yang terdiri atas I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Bagus Putu Wisnu, Subroto Aryo Mataram, Cokorda Ngurah dan Wayan Ledang dilantik secara resmi oleh Kepala Staf Umum Tentara Republik Indonesia (TRI) yang sebelumnya bernama TKR, atas nama Panglima Besar Jendral Sudirman, dan ditetapkan kepangkatan serta jabatan kepada Perwira Resimen TRI Sunda Kecil I Gusti Ngurah Rai selaku Komandan Resimen TRI Sunda Kecil dinaikkan pangkatnya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel, sedangkan para perwira lainnya masih tetap dengan pangkat semula.
 
Rombongan I Gusti Ngurah Rai kembali dari Jawa dan berhasil mendarat di Yeh Kuning, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana pada pagi hari tanggal 5 April 1946. Di sini rombongan dijemput, kemudian diantar oleh pejuang setempat menuju Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, Kabupaten Tabanan. Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, merupakan banjar atau desa terpencil dan terletak di pedalaman Kabupaten Tabanan. Desa ini berjarak sekitar 13 km dari Kota Tabanan ke arah Barat Laut. Topografinya bergelombang dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Dalam suasana seperti itu, Desa Dalang relatif sulit diketahui atau dijangkau oleh pihak musuh yakni serdadu Belanda dan mata-mata mereka (yang terdiri atas bangsa awak).
 
Berdasarkan perintah Menteri Pertahanan Keamanan RI saat itu, maka pada tanggal 16 April 1946 dengan mengambil tempat di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, diadakan rapat yang dihadiri oleh pimpinan badan-badan perjuangan dan Staf Resimen TRI Sunda Kecil. Rapat tersebut menghasilkan badan perjuangan yang dinamakan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil dan markasnya disebut MBO DPRI Sunda Kecil, yang berkedudukan di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang.
 
== Monumen Peringatan ==
MBO DPRI Sunda Kecil di Banjar Munduk Malang Desa Dalang ini, merupakan pusat pertahanan kemerdekaan Negara Kesatuan RI di Provinsi Sunda Kecil, dan dalam menghadapi penjajah Belanda menempuh sistem gerilya. MBO DPRI Sunda Kecil merupakan cikal bakal berdirinya Kodam IX/Udayana yang berkedudukan di Kota Denpasar. Untuk mengenang dan mengagungkan peristiwa bersejarah itu, sekaligus pula untuk menyosialisasikan nilai-nilai kejuangan yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda bangsa, maka di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, didirikan sebuah “Monumen MBO DPRI Sunda Kecil”. Di samping itu, atas inisiatif Pengurus Yayasan Kebaktian Proklamasi Provinsi Bali, mulai tanggal 16 April 2010 di lokasi monumen itu, diperingati sebagai Hari Lahir MBO DPRI Sunda Kecil, dengan upacara militer. MBO DPRI Sunda Kecil yang merupakan cikal bakal berdirinya Kodam IX/Udayana dan peristiwa penting bagi perjuangan kemerdekaan RI, patut dikenang dan dihormati.
 
== Pranala luar ==