Richard James Wilkinson: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- + ) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 18:
Media menyebutkan bahwa Wilkinson adalah "seseorang dengan kemampuan keuangan luar biasa, dan pada saat-saat kritis di Malaya, setelah deklarasi perang," telah "menguasai pemahaman mengenai keuangan administratif, dan bahkan mengenai seluk-beluk perbankan, perdagangan, dan pertukaran yang mengejutkan orang-orang yang seluruh hidupnya dihabiskan untuk menguasai hal-hal seperti itu."<ref>"Federated Malay Finance." The Straits Times [Singapore] 6 November 1914: 6. Print.</ref>
Wilkinson dengan memikul tanggung jawab di pundaknya sendiri telah menyelamatkan Malaya dari "salah satu bencana terburuk dalam sejarah," menurut media massa. Wilkinson memutuskan bahwa Pemerintah Negeri-Negeri Selat akan membeli timah Negeri-Negeri Melayu Bersekutu pada harga tetap, yang menstabilkan pasar dan keuangan Malaya, pada saat pasar logam di London ditutup karena perang. Perusahaan peleburan kemudian harus mengakui bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan mereka untuk membeli bijih
Terlepas dari semua itu, pada Desember tahun itu ia berhasil pula menerbitkan sebuah koleksi pantun Melayu yang ia kerjakan bersama-sama dengan Richard Olaf Winstedt.<ref>The Straits Times [Singapore] 26 December 1914: 8. </ref>
Baris 28:
=== Lembaga ===
Ia memprakarsai pendirian Kolese Pelatihan Bahasa Melayu di Malaka pada tahun 1900 yang akhirnya pada tahun 1922 diganti dengan Kolese Pelatihan Sultan Idris (Sultan Idris Training College
Tahun 1905 ia mendirikan Sekolah Keresidenan Melayu, kemudian dikenal sebagai Kolese Melayu di Kuala Kangsar (Malay College at Kuala Kangsar atau MCKK). <ref>Khasnor 1996: 41-49J</ref>
|