Suku Dayak Pesaguan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.5.131 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Imociro (bicara | kontrib)
Mengubah ejaan yang masih keliru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
Musim buah bagi masyarakat adat Dayak Pesaguan bukanlah hal yang biasa. Apalagi jika pada musim buah yang sangat melimpah. Masyarakat adat mewujudkannya dengan melakukan rangkaian upacara adat.
 
Masyarakat adat Dayak Pesaguan di Kab. Ketapang setidaknya mengenal 7 rangkaian upacara adat buah-galau (buah-buahan). Ketujuh upacara adat buah tersebut lazimnya dilakukan pada setiap musim buah raya. Musim buah raya biasanya ditandai dengan berbuahnya beberapa jenis buah seperti kelampai, kumpang, limat (''janta''') dan kekalik. Rangkaian upacara adat buah dipimpin oleh seorang belian (''bolin'') buah.Upacara adat buah dimulai dari ''memorum doun'' memangkah ''dohan'' pada saat kuntum mulai tumbuh.
 
Usai upacara adat ini, masyarakat tidak boleh memanjat pohon durian dan mengambilnya malam hari. Seorang belian buah tidak boleh memakan semua jenis buah sampai pada upacara nyabit buah atau ninjangan senggayung, kecuali pinang-sirih. Ketika bunga mulai kembang dilanjutkan dengan upacara merimbang bunga' (memelihara kembang).